LAPORAN: FATMA KUMALA
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Komunitas Malam Puisi Pekanbaru akan menggelar aksi solidaritas kegiatan penggalangan dana untuk korban bencana alam gempa dan tsunami di Palu-Sigi-Donggala Sulawesi Tengah.
Kegiatan ini merupakan kegiatan Komunitas Malam Puisi serentak se Indonesia. Kegiatan ini akan berlangsung di dua tempat yakni RTH Kaca Mayang dan Atjeh Kupi pada 13 Oktober 2018 mendatang. Penggalangan dana dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang menjadi korban bencana alam yang memerlukan banyak bantuan.
“Aksi simpatik atas bencana gempa dan tsunami di Donggala, Mamuju dan Palu, Sulawesi Tengah, terus mengalir. Kali ini kami Malam Puisi Pekanbaru turut bergerak membantu korban gempa dan tsunami di Sulawesi. Kami bergerak bersama komunitas Paragraf, Rumah Kreatif Suku Seni Riau, dan Jerit Rimba. Alhamdulillah kita juga didukung PKU City dan Anak Nongkrong PKU,” kata Ketua Malam Puisi Pekanbaru, Yan Ardiansyah, Senin, 8 Oktober 2018.
Pembacaan puisi yang dipadukan dengan musik dari Jerit Rimba tidak hanya menjadi ajang pengumpulan donasi, tapi juga menghibur para pengunjung di dua tempat tersebut.
“Awalnya nanti di RTH Kaca Mayang pukul 15.00 WIB. Kami akan baca puisi dan ada juga penampilan Jerit Rimba. Kemudian dilanjutkan ke Atjeh Kupi Jalan Paus malam harinya pukul 20.00 WIB. Malam hari selain Malam Puisi dan Jerit Rimba, akan ada juga penampilan spesial dari Rumah Kreatif Suku Seni Riau dan dari teman-teman Komunitas Paragraf,” jelas Yan.
“Siapkan donasi terbaikmu. Semoga semangat ini sedikit membantu saudara kita yang ada di Palu dan Donggala,” tambahnya.
Ditemui terpisah, personil Jerit Rimba, Patar Sinaga mengatakan mereka sadar bahwa korban gempa dan tsunami di Sulawesi membutuhkan bantuan. Untuk itu Jerit Rimba merasa punya kewajiban untuk membantu mengumpulkan donasi untuk membantu para korban dengan hadir di kegiatan Malam Puisi Pekanbaru.
“Sederhananya kita juga punya kewajiban untuk meringankan apa yang menjadi kesulitan teman-teman di Sulawesi. Memang kaget karena belum selesai duka di Lombok, kita dikagetkan dengan bencana di Sulawesi. Semoga kekuatan dan penghiburan dari selalu dari Tuhan untuk warga Sulawesi Tengah dan sekitarnya. Kami inginnya ini jadi gerakan yang berputar ke komunitas/gerakan lainnya dengan cara-cara yang kreatif,” sebut Patra.
Jerit Rimba merupakan grup musik folk akustik yang berdiri pada Oktober 2015. Grup musik ini terdiri dari dua personil. Jerit Rimba telah merilis digital single “Ini Mungkin” di spotify, deezer, Itunes dan kanal Youtube. Sedangkan album masih dalam tahap penyelesaian. Jerit Rimba bukan hanya grup musik tapi juga turut aktif mengkampanyekan menjaga lingkungan.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id