RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sekjend Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I) Said Syamsul Bahri menegaskan bahwa PNS adalah harga mati untuk pihaknya dan ia yang menolak penyelenggaraan CPNS 2018.
"Pemerintah pusat melalui Menpan RB tidak adil, mereka sudah mendzalimi kami, perekrutan CPNS tidak bisa mengamomodasi usia kami," ujar Said, Selasa, 25 September 2018.
Dijelaskan Said, rata-rata usia tenaga K2 di atas 35 sesuai dengan aturan Kemenpan-RB, sebab SK K2 baru keluar pada 1 Januari 2005.
"Kalau ada yang di bawah 35, kami pertanyakan SK nya, SK tenaga K2 itu terbit pada 1 Januari 2005," tegasnya.
Ditambahkan Said, pihaknya sudah mengajar selama lebih dari 20 tahun dan sudah meluluskan ribuan murid selama ini, namun belum juga diangkat sebagai CPNS.
"Kami disuruh menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), pemerintah ini pilih kasih, kami sudah layak jadi PNS," tutur Said.
Baca Juga Puluhan Guru Honorer K2 Ingin Gagalkan Penerimaan CPNS 2018 Riau
Sedangkan, atlet yang menang di Asian games beberapa waktu lalu secara tiba-tiba bisa menjadi PNS tanpa ada test.
"Bukan kami iri, tapi ini pembanding saja, berarti kan niat pemerintah memang tidak ada untuk menjadikan kami PNS," sebutnya.
Adapun jumlah tenaga honorer K-2, dijelaskan Said, ada sekitar 3000an di Riau dan didominasi oleh tenaga pengajar didik.
Wakil ketua Komisi I DPRD Riau yang menerima massa aksi ini, Taufik Arrahman, menjanjikan akan menyampaikan semua tuntutan kepada pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian PAN-RB.
"Semua tuntutan dari rekan-rekan guru akan kita sampaikan ke pusat. Tentu kita dari lembaga politik ini hanya memperjuangkan dengan seperti ini, karena eksekusinya ada di pemerintah," jelas Taufik.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id