LAPORAN: SIGIT EKA YUNANDA
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ratusan massa aksi dari sejumlah organisasi masyarakat turut serta dalam Aksi Hari Tani 2018. Terlihat Ibu-ibu dan anak-anak dalam aksi tersebut. Ibu-ibu tersebut tergabung dalam Serikat Perempuan Indonesia (Seruni) Riau yang juga membawa serta anak-anaknya pada aksi di Gedung DPRD Riau, Senin, 24 September 2018.
Dalam Momentum Hari Tani 2018 massa aksi menegaskan bahwa pemerintah gagal meningkatkan kualitas hidup petani Indonesia. Program pembangunan instruktur dinilai tidak tepat sasaran, misalnya memprioritaskan pembangunan jalan tol saat sejumlah daerah belum difasilitasi air bersih dan listrik yang merupakan kebutuhan utama masyarakat.
Massa juga meminta pemerintah harus menciptakan sistem pertanian mandiri sebagai salah satu negara agraris terbesar dan sistem ekonomi yang tidak bergantung pada kepentingan ekonomi Amerika. Seperti yang tercermin dalam pertemuan tahunan Internasional Monetary Fund (IMF) World Bank di Bali pada Oktober mendatang, yang membutuhkan dana besar dalam perhelatannya. Hal ini dinilai tidak pro rakyat dan menutup mata pada kondisi ekonomi rakyat yang lemah.
Baca Juga Massa Aksi Hari Tani Nasional: Harga Kelapa Sama dengan Harga Permen
Secara khusus Seruni Riau juga menuntut adanya pembukaan lapangan kerja bagi wanita, pemerataan upah kerja bagi buruh wanita, serta melaksanakan hak-hak pekerja wanita seperti izin cuti haid, dan melahirkan.
Aksi sendiri berjalan cukup kondusif, meski massa aksi tidak dapat masuk ke dalam kawasan gedung DPRD namun tuntutan mereka sudah diterima oleh Kordias Pasaribu selaku ketua DPRD Provinsi Riau.
"Kami sangat mengerti, dan turut merasakan apa yang bapak ibu rasakan. Tuntutan ini kami terima secara lisan dan tulisan untuk ditindaklanjuti," ucap Kordias menutup negosiasi tersebut.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id