Mobil sedan yang diduga membawa Neno Warisman dihadang massa anti aksi #2019gantipresiden. Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto tampak tengah berdialog dengan penumpang di dalam mobil
(fakhrurrodzi)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (UR) mengaku sangat menyayangkan sikap Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Provinsi Riau Marsma TNI Rachman Haryadi, terkait penghadangan deklarator #2019GantiPresiden beberapa waktu lalu.
"Bentuk penghadangan yang dilakukan oleh Kabinda bersama aparat kepolisian lainnya sangat menciderai kebebasan demokrasi yang selalu digaung-gaungkan oleh petinggi negeri ini," ungkap Presiden Mahasiswa BEM UR Randi Adiyana, Kamis, 30 Agustus 2018.
Bayangkan saja, lanjut Randi, seorang Ibu usia 50 tahunan ditahan dalam mobil dan tak bisa keluar selama hampir 7 jam lamanya, serta tidak diperbolehkan untuk diberi minum dan makanan.
Baca Juga: Miris, Aparat Tak Izinkan Neno Warisman Makan
Tidak hanya sampai di sana, dalam tindakan yang mengarah ke persekusi tersebut bahkan terjadi lemparan batu oleh beberapa oknum massa aksi penolakan kedatangan beliau terhadap mobil BMW yang ditumpanginya sehingga kaca mobil pecah.
"Tentu hal ini sangat menciderai demokrasi di negeri ini, bahkan pemulangan paksa Hj Neno Warisman pada malam itu juga menyebabkan pesawat penerbangan terakhir ke Jakarta harus ditunda karena menunggu Hj Neno," tambahnya.
Sebagai bentuk protesnya, Presiden BEM UR dan ditemani M. Hafiz Ona Hadi Putra selaku Mensospol, Faldhany Hidayat selaku Mensosmas, Popo Haryanto selaku Menhadkesma serta Wahyu Andre Prahsetyo selaku Ketua Umum DPM Universitas Riau mendatangi Rektorat UR
Klik Juga: Nasib Neno Warisman, Diadang Izin Kapolda Riau, Dipulangkan Kepala BIN Riau
Mereka mendesak Rektorat UR untuk membatalkan acara kuliah umum Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Riau 2018 yang harusnya diisi oleh Kabinda sehari setelah perlakuan memalukan Kabinda ini.
"Kami menyampaikan hari Senin, dan malamnya dikabarkan bahwa acara kuliah umum bersama Kabinda tersebut dibatalkan, dan pihak rektorat pun melepas baliho selamat datang kepada Kabinda Provinsi Riau tersebut," tuturnya.
Lihat Juga: Bubarkan Aksi #2019GantiPresiden di Riau, BIN: Maaf Andai Ada Sikap Kasar
"Ini merupakan usaha BEM URdalam menjaga marwah Universitas Riau serta melindungi mahasiswa baru Universitas Riau dari oknum yang mengangkangi demokrasi serta menciderai budaya melayu," tegasnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id