Di Riau, BPJS Kesehatan Dibanjiri Keluhan Terkait Fasilitas ICU

Deputi-Direksi-BPJS-Kesehatan-Sumbagteng-Siswandi.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)


RIAU ONLINE, PEKANBARU - Deputi Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Sumbagteng, Siswandi mengatakan bahwa keluhan masyarakat saat berada di unit perawatan khusus rumah sakit masih membanjiri ruang aduan yang selama ini disediakan.

Aduan tersebut diterima melalui layanan call center di nomor 500400 dan melalui aplikasi yang telah tertanam pada gawai telepon pintar.

"Untuk di Riau, aduan masih spesifik. Seperti kurangnya fasilitas intensive care unit sampai medical intensive care unit. Yang seperti itu biasanya," katanya, Selasa, 28 Agustus 2018.

Menurutnya, aduan itu terkait tidak terpenuhinya rasio jumlah kamar dengan jumlah ruang icu pada rumah sakit yang berada di provinsi Riau.



Meskipun telah dilaporkan, rumah sakit yang mendapatkan aduan seperti ini harus menyelesaikan laporan yang pihaknya terima hingga dapat tertangani dengan baik.

"Jadi itu ada SOP nya beberapa waktu untuk diselesaikan. Dalam kerja sama kami dengan pihak rumah sakit, kita mewajibkan rumah sakit itu untuk mampu menyelesaikan keluhan itu," tegasnya.

Mempertanyakan buruknya layanan dari rumah sakit itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengatakan bahwa penyebab keluhan dari masyarakat Riau itu karena tingginya kesadaran terhadap kesehatan.

Menurutnya, dengan adanya layanan prima dan maksimal dari BPJS Kesehatan, justru masyarakat Riau telah banyak terbantukan.

"Rasionya itu kan lima persen dari jumlah tempat tidur yang ada di rumah sakit harus memiliki ruang seperti itu. Saya rasa tidak seeperti itu. Justru saat ini penyebabnya karena rasa kepedulain masyarakat Riau yang sudah tinggi. Dengan BPJS, kita tidak perlu pikir-pikir lagi. Kalau dulu, mana bisa," tutupnya.