RIAUONLINE, PEKANBARU - Salah seorang tokoh masyarakat yang ingin menjemput Neno Warisman, Datuk Budi Febriadi menyatakan siapapun boleh masuk ke Riau karena masyarakat Melayu sangat terbuka.
Namun, ketika mendengar Bandara SSK II sudah dikuasi oleh pihak tertentu yang mengatasnamakan Riau, diakui Datuk sangat melukai hatinya. Apalagi mereka bertindak anarkis hingga melakukan bakar ban.
"Mendengar kabar bandara dikuasai orang yang mengatasnamakan orang Riau, dan membakar ban dengan senang hati. Maka kami datang kesini untuk menyatakan bahwa kamilah tuah negeri ini, mereka itu bukan orang Riau," tegas Datuk, Sabtu, 25 Agustus 2018.
"Kalau anda sudah mencontohkan adat budaya Melayu, maka anda kami anggap orang Malayu jadi jangan tunjukkan hal yang tidak mencontohkan budaya Melayu," tegasnya lagi.
Selain itu, Datuk juga menegaskan bahwa didalam mobil yang dilempari oleh air mineral kemasan itu terdapat seorang putri Tokoh Masyarakat Riau yang sangat disegani, Onga Tabrani Rab.
Mengenai aksi Deklarasi 2019 Ganti Presiden, Datuk menjelaskan bahwa aksi tersebut murni gerakan masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya sehingga tidak boleh dilarang.
"Besok yang hadir itu banyak anak-anak dan ibu-ibu, apa itu yang mau kalian pukuli? Anak-anak santri saja dikasih spanduk dan disuruh dukung Jokowi, tidak pernah kami ganggu. Tapi tiba-tiba ada kegiatan yang merupakan isi hati nurani rakyat Indonesia kalian larang," kesalnya.
Ditambahkan Datuk, petinggi adat Melayu saja menghargai setiap perbedaan yang ada di Riau ini, sebagai bukti Ketua LAMR bersedia menjamu pihak yang kontra dengan Gerakan 2019 Ganti Presiden.
"Tidak ada siapapun yang bisa menghalangi kebebasan berpendapat, karena negara ini lahir atas dasar kebebasan," tuturnya.
"Kita mendengar panitia memulai aksi deklarasi dengan shalat Dzuhur, sungguh mulianya, walaupun yang hadir tidak hanya muslim," tutupnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id