Sidak di Rumah Sendiri, DPRD Pelalawan Temukan Proyek yang Janggal

Gedung-DPRD-Pelalawan.jpg

RIAUONLINE, PANGKALAN KERINCI - Anggota dewan Pelalawan gelak inspeksi mendadak (sidak) di rumah sendiri. Yakni lokasi proyek rehabilitasi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pelalawan.

Lewat sidak hari Kamis 16 Agustus 2018 ini, terkuak pengerjaan proyek yang dinilai janggal di "rumah" penyambung lidah rakyat ini.

Sidak dilaksanakan oleh rombongan yang terdiri dari Wakil Komisi III Monang Pasaribu, Ketua Fraksi Golkar Baharuddin dan anggotanya Rinto S.Sos beserta beberapa pejabat Sekretariat DPRD Pelalawan.

Mereka memantau pekerjaan yang ada di lantai II dan III yang menjadi objek proyek senilai Rp 3,2 Miliar. Dalam pemantauannya, dewan menemukan beberapa item pekerjaan yang tak sesuai dengan perencanaan awal.

"Kami ngotot karena ini rumah kami. Ngak ada maksud apa-apa. Sejak pengusulanpun kami sudah pantau terus," beber Monang Pasaribu.

Ia mengungkapkan, sejak perencanaan dewan telah merincikan secara mendetil perbaikan gedung wakil rakyat. Mulai dari item pekerjaan hingga material yang digunakan berstandar nasional.

Namun saat disidak, kontraktor terkesan tak mengikuti perencanaan yang ada. Seperti pipa pelamping air bersih dan pipa sanitasi tidak diganti dan masih memakai pipa lama.


Padahal hal itu yang menjadi persoalan utama terjadinya kebocoran dari lantai III dan II ke lantai I selama ini. Pihaknya sudah meminta pipa diganti dengan pipa untuk standar bangunan bertingkat.

Selain itu, proses pembuangan sisa material tidak sesuai standar. Hanya menggunakan beberapa lembar papan yang disulap menjadi parit dari lantai tiga secara menggantung. Dari situlah siswa semen, plafon, hingga dinding batu dibuang ke lantai bawah. Tentu menimbulkan debu dan kotoran di bawah hingga sampai ke beberapa ruangan.

"Di lantai bawah orang bekerja semua. Pastinya kena debu sampai ke ruangan. Harusnya dibuat yang standar pakai terpal," tambah Bahruddin.

DPRD meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menekan kontraktor untuk bekerja serius sesuai perencanaan. Konsultan pegawas juga harus selalu siaga di lokasi kerja mengawasi pekerjaan tukang agar tidak menyimpang dari rencana awal.

"Kalau tak serius dikerjakan, cuman bertahan beberapa bulan nanti. Sudah tuh rusak balek," tambah anggota dewan lainnya, Rinto S.sos.(****)

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id