Muda Berprestasi, ini Putra Riau Di Balik Peluncuran Satelit Merah Putih

Sosok-di-balik-peluncuran-Telkom-4.jpg
(Plurk-Twitter Ryan)

RIAUONLINE, JAKARTA - Orang-orang sempat melakukan aksi hitung mundur sebelum detik-detik peluncuran Satelit Merah Putih milik Telkom, pada Selasa 7 Agustus 2018 lalu di Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat.

Lalu, sorak-sorai dan tepuk tangan yang membahana di ruang monitor ketika roket berkelir putih itu berhasil melesat ke angkasa.

Diantara orang-orang di ruang monitor, ada anak muda yang hampir tak sempat menarik napas saat roket mengangkasa. Ia duduk tegang menghadap monitor raksasa.

Pria berjaket gelap dan baju merah itu adalah Rezki Erdian. Pemuda yang baru berusia 28 tahun ini lahir di Teluk Kuantan, sebuah kota kecil yang berjarak 160 km arah tenggara Kota Pekanbaru, Riau.

Ia duduk di ruang kontrol, bersama teknisi-teknisi SpaceX dan Space System Loral (SSL). Erdian merupakan satu dari tiga orang Indonesia yang selama dua tahun, terus mengawal proses pembuatan Satelit Telkom-4 di Amerika.

Pemuda ini bukan pejabat penting di Telkom Indonesia. Tapi ia salah satu figur vital di balik keberhasilan peluncuran Satelit Merah Putih, beberapa hari lalu.

"Saya beruntung bisa masuk ke Telkom setelah lulus kuliah (dari STT Telkom)," kata Erdian dikutip dari Tirto.id, Jumat 10 Agustus 2018.


Erdian masuk ke Telkom pada 2012, keberuntungan menghampirinya manakala dua tahun lalu, ia ditunjuk oleh Telkom masuk dalam daftar tim kecil yang akan menjadi perwakilan teknis PT Telkom Indonesia di Amerika Serikat.

Tim kecil terlibat dalam proses pembuatan satelit komunikasi yang baru untuk menggantikan Satelit Telkom 1 yang masuk periode usang. Kontrak pembuatan satelit itu dimenangkan oleh SSL, perusahaan pembuat satelit dengan reputasi mentereng dari AS.

Selain Erdian, ada dua seniornya, Ryan Vamondo, 33 tahun dari Jakarta dan Sofyan asal Medan dengan dua anak yang telah dewasa. Sofyan adalah manager representative yang juga bertindak sebagai ketua tim kecil. Ryan adalah Satellite System Engineer, dan Erdian bertindak sebagai Payload Engineer.

Tugas Erdian adalah memonitor pembuatan satelit terutama yang berhubungan dengan payload system, menjaga kontak dengan vendor/pabrikan satelit, terlibat dalam proses pengadaan payload, ikut me-review desain, sampai ikut merencanakan proses pengujian satelit.

Tim kecil ini bekerja sejak Desember 2016. Pos utamanya ada di Palo Alto, pabrik pusat SSL. Dari Palo Alto inilah ketiganya, setiap hari mengawal proses pembuatan Satelit Merah Putih. Mereka berdialog dan ikut dalam keputusan teknis dalam proses pembuatan satelit setiap hari.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id