RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sandiaga Uno dipilih untuk mendampingi Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2019. Sandiaga bahkan telah mempersiapkan dokumen persyaratan maju Pilpres 2019 untuk mendampingi Prabowo Subianto.
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik menyatakan bahwa Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu bakal mundur dari jabatannya sebagai Wagub DKI Jakarta besok pagi. "Besok pagi kayaknya," kata Taufik,
Nama Sandiaga Uno memang tiba-tiba mencuat sejak Rabu, 8 Agustus malam kemarin. Sandi disebut menjadi kandidat bersaing dengan Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Lantas, bagaimana rekam jejak dan kiprah Sandiaga di dunia politik?
Sandiaga Uno, pria kelahiran 28 Juni 1969 di Rumbai, Pekanbaru itu mengawali karirnya sebagai karyawan Bank Summa pada 1990. Setahun kemudian, ia berkesempatan meraih beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di George Washington University, Amerika Serikat dan lulus dengan predikat summa cumlaude, alias IPK 4 nilai A untuk semua mata kuliah.
Baca Juga Siang Ini, Deklarasi Prabowo dan Sandiaga Uno Maju Pilpres 2019
Pada 1993, Sandi bergabung dengan Seapower Asia Investment Limited di Singapura sebagai manajer investasi sekaligus di MP Holding Limited Group (mulai 1994). Pada 1995 ia pindah ke NTI Resources Ltd di Kanada dan menjabat Executive Vice President NTI Resources Ltd. dengan penghasilan 8.000 dollar AS per bulan.
Namun krisis moneter sejak akhir 1997 membuat perusahaan yang mempekerjakannya bangkrut. Sandi pun memutuskan pulang ke Indonesia sebagai pengangguran.
Sempat menjadi pengangguran tak menyurutkan langkah Sandiaga untuk sukses. Di tahun yang sama bersama rekannya, ia mendirikan sebuah perusahaan di bidang keuangan, PT Saratoga Advisor, seperti dilansir dari wikipedia.
Usaha tersebut terbukti sukses dan telah mengambil alih beberapa perusahaan lainnya. Pada 2005–2008, Sandi Uno menjadi ketua umum Himpunan pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Ia juga menjadi Ketua Komite Tetap Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sejak 2004
Kesuksesannya mengantarkan Sandiaga menjadi orang terkaya urutan ke-29 di Indonesia menurut majalah Forbes pada 2009 dan ke-37 pada 2011.
Pada 10 Juni 2015, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, Sandi resmi mundur dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).
Klik Juga Sandiaga Mundur dari Wagub DKI Esok, Bakal Jadi Cawapres Prabowo?
Ia melepaskan berbagai jabatannya karena ingin fokus pada tugas barunya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang dipimpin oleh Prabowo Subianto.
Hingga pada 2017, bersama Anies Baswedan, Sandi memenangkan pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta. Oktober 2017 menjadi awal karir Sandi sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Kini, Gerindra bersama PAN dan PKS memilih Sandi untuk maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto. Terpilihnya Sandi, ternyata membuat Wasekjen Demokrat Andi Arief berang. Bahkan ia menyebut Sandi memberi PAN dan PKS Rp 500 miliar untuk mengamankan posisi cawapres. Namun, hal itu telah dibantah tegas oleh PAN.
Rencananya, Koalisi Prabowo akan mendeklarasikan Prabowo dan Sandiaga sebagai capres dan cawapres siang ini, Kamis, 9 Agustus 2018.