RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sejumlah anggota DPRD baik tingkat kota maupun provinsi di Riau memilih untuk 'lompat pagar' dan berpindah ke partai lain pada Pileg 2019 nanti.
Salah satunya anggota DPRD Riau Muhammad Adil yang hijrah dari Hanura ke PKB. Sedangkan di DPRD Kota Pekanbaru, tiga orang legislator Fraksi PAN juga melakukan hal yang sama.
Menanggapi hal ini, Pengamat Politik Saiman Pakpahan mengatakan fenomena 'lompat pagar' dalam perpolitikan merupakan hal yang wajar dan diperbolehkan.
"Masing-masing partai kan ada ideologi, harusnya semua kader di ikat dengan ideologi ini, tapi ada beberapa yang lebih memprioritaskan kepentingan individu dibanding partai," jelas Dosen Politik Universitas Riau ini, Rabu, 25 Juli 2018.
Baca Juga Incumbent Maju di Pileg, Ini Kata Pengamat
Kalau kepentingan tidak terakomodir oleh partai, lanjutnya, tentu akan ada konflik di dalamnya, dan hal ini membuat mereka akan pindah ke partai yang bisa mengakomodasi kepentingannya.
Lebih lanjut, kata Saiman fenomena ini juga tidak akan terlalu mempengaruhi pilihan masyarakat, sebab masyarakat tidak berpikir sampai sejauh itu.
"Masyarakat tidak akan terpengaruh dengan partai, mereka tidak peduli dengan itu, masyarakat lebih melihat kepada individu nya,"tutupnya.
Mengenai adanya pengaruh ketidakmampuan pengurus partai dalam mempertahankan kadernya, menurut Saiman tidak begitu mempengaruhi kader yang keluar.