Merasa Dipermainkan, SUA Tinggalkan Gerindra

Said-Usman.jpg
(Potretnews.com)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Politisi senior Said Usman Abdullah mengungkapkan kekecewaannya dengan sikap Gerindra Riau kepada dirinya.

Pasalnya, saat detik-detik akhir seleksi pendaftaran Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg), Gerindra meminta sejumlah permintaan yang tidak masuk akal.

"Ada pihak-pihak yang tidak menginginkan saya ada di dalam Gerindra, mereka meminta sejumlah permintaan yang tidak masuk akal," ungkap mantan Cawako Pekanbaru 2017 ini, Sabtu, 7 Juli 2018.

Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Pekanbaru ini pun menceritakan kronologis kekecewaannya kepada Gerindra yang dirasa tidak konsisten memperlakukan dirinya.

"Di awal dulu disambut baik. Mereka bilang saya harus mengikuti prosedur, saya siap. Saya sudah mengurus surat pengunduran diri dari PPP dan lainnya, tapi di detik-detik akhir mereka mulai meminta yang tidak mungkin saya penuhi,"ceritanya.

Diakui Said, sejak awal dirinya masuk ke Gerindra, memang ada kabar penolakan oleh beberapa kader. Terutama petahana yang memiliki dapil Kota Pekanbaru, yang takut kursinya akan direbut.

"Saya kan dengar juga berita penolakan saya. Saya tanya beberapa kali ke mereka, katanya tidak ada masalah. Tapi tiba-tiba mereka meminta sejumlah permintaan yang tidak masuk akal, bahkan mereka juga membawa PKPU segala," jelasnya.

Saat disinggung mengenai apa yang diminta Gerindra, Politisi yang kerap disapa SUA ini enggan membeberkan dan meminta menanyakan hal tersebut kepada Gerindra.


"Mungkin dipikirnya saya Politisi ayam sayur. Hal yang dimintanya itu tidak pantas untuk saya, biarlah politisi pemula saja yang masuk ke sana," keluhnya.

Gerindra bahkan juga merencanakan untuk menempatkan mantan anggota DPRD Kota Pekanbaru ini di Dapil Siak-Pelalawan yang bukan merupakan basisnya.

"Ini kan kelihatan bahwa ada ketakutan mereka dengan kehadiran saya, padahal kita kan sama-sama berjuang untuk mengangkat suara partai. Kalau mereka meminta saya pindah Dapil, itu kan secara langsung ingin mencelakai karir politik saya, lebih baik saya pindah dari sekarang," tambahnya.

"Saya memutuskan pindah dari PPP ke Gerindra karena saya ingin membangun Riau lewat Gerindra, tapi begini perlakuan mereka kepada saya," tambahnya lagi.

Pasca perlakuan tidak adil oleh Gerindra, tidak butuh waktu lama banyak partai yang melirik SUA, salah satunya Partai Amanat Nasional (PAN).

"PAN dengan bangga mengajak saya mendaftar, bahkan mereka siap membantu saya, misalnya ada berkas yang kurang, mereka siap memfotokopinya," tuturnya.

Said secara tegas membantah apabila ada yang menuding dirinya adalah kutu loncat karena sudah berpindah partai.

"Saya tidak mau disebut kutu loncat, memangnya jasa Gerindra untuk saya apa ? Malah saya rugi karena mereka dari awal tidak bilang kalau memang tidak siap bersaing dengan saya," tutupnya.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id