RIAU ONLINE, PEKANBARU - Rencana Pembangunan jalur kereta api di Provinsi Riau tampaknya tidak hanya sebatas wacana. Pasalnya DPRD Riau mengaku sudah menyiapkan Master Plan pembangunan ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Fraksi Demokrat Aherson. Menurut Aherson master plan tersebut sudah berada di tangan dinas terkait. Ia berharap agar pada tahun ini sudah di mulai pembahasannya.
"Tahun ini sudah ada pembahasan, sehingga pada tahun berikutnya tinggal pematangan mengenai kebutuhan serta rencana aktivasi kereta api di Riau ini," ujar ketua Komisi V ini, Rabu, 4 Juli 2018.
Dengan beralihnya kekuasaan kepada Gubernur Riau yang baru tahun depan, Aherson mengatakan hal tersebut akan menjadi pekerjaan rumah (PR) yang diharapkan bisa dituntaskan. Mengingat kepentingan aktivasi kereta api untuk Riau sudah sangat tinggi.
"Apakah itu nanti kereta api barang atau ditambahkan juga untuk kereta api penumpang nanti kita akan bahas bersama gubernur baru," tambahnya.
Sebelumnya, Aherson mengatakan, sudah selayaknya kendaraan bertonase besar seperti pengangkut sawit, batubara dan material berat lainnya tidak lagi melintasi jalan provinsi.
"Jalan itu kan sebenarnya tak layak dilewati sama kendaraan bertonase besar. Sudah sepatutnya beralih ke kereta api," kata Aherson, Minggu 25 Maret 2018.
Disampaikamnya, jika pemerintah tak sanggup membangun rel kereta, maka biaya pembangunan rel dibebankan pada perusahaan-perusahaan besar dan swasta.
"Kalau (kendaraan bertonase besar) masih melewati jalan umum, anggaran perawatan jalan akan semakin membengkak. Sedangkan yang diuntungkan adalah pihak swasta," tambahnya.
Nanti, sambung Aherson, apabila rel kereta api sudah dibuat, jalanan umum hanya akan dilewati oleh kendaraan masyarakat umum yang ukurannya lebih kecil.
Ditegaskan Aherson, ini bukan hanya akan menjadi wacana saja, tapi ia akan segera mengusulkan hal ini kepada komisi terkait yakni komisi IV dan kepada pimpinan fraksi di DPRD.
"Tiap tahun diperbaiki, berapa habis uang? Kalau swasta tak sanggup, tak usah operasi di sini. Ini akan segera kami rapatkan. Kalau perlu kita portal jalan. Biar yang bisa lewat mobil kecil masyarakat saja," tegasnya.
Untuk mekanisme pembangunan itu, lanjut Aherson, masing-masing perusahaan swasta akan diminta untuk patungan terkait dana untuk pembangunan rel kereta api.
"Pihak swasta yang berkepentingan harus beriuran membangunnya, kalau tidak, kita pakai investor saja," pungkasnya.