RIAU ONLINE, PEKANBARU - Semenjak menggantikan Gubernur Riau terdahulu karena tersangkut kasus korupsi, Arsyadjuliandi Rachman dinilai sukses mengelola serapan daerah di Provinsi Riau.
Sekretaria Daerah Provinsi Riau, Ahmad Hijazi bahkan mengatakan bahwa mereka kini malah tengah bersusah payah memutar otak agar mampu lebih menghasilkan pendapatan di tengah tingginya serapan daerah.
"Justru saat ini yang jadi masalah itu bukan lagi serapan. Ini juga berkat evaluasi gubernur terhadap infrastruktur, sehingga daya serapan kita tinggi. Yang jadi masalah itu ada pada uangnya," katanya di halaman kantor Gubernur Riau, Selasa, 3 Juli 2018.
Terutama pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berada pada infrastruktur. Dimana, ditargetkan pada akhir 2018 mendatang akan selesai dengan menggunakan APBD tahun 2018.
Mereka dibebani Pekerjaan Rumah (PR) seperti pembangunan Markas Polisi Daerah Riau, Kejaksaan Tinggi Riau dua unit flyover sampai Jembatan Siak IV. Dan itu semua harus segera tuntas.
"Artinya kan kinerja setiap OPD terutama pada bagian infrastruktur bagus. Sehingga daya serap kita tinggi," ucapnya bangga.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Asisten II Setdaprov Riau, Masperi menyebutkan pihaknya telah mengeluarkan 52 persen anggarannya. Ini dikeluarkan melalui surat Perintah Penerbitan Dana (SP2D) yang sudah dapat dipergunakan oleh masing-masing OPD.
"Yang jelas kita telah menerbitkan SP2D sebesar 52 persen dimana uang itu sudah keluar dari kas daerah ke OPD masing-masing," imbuhnya.
Terakhir, Masperi menambahkan bahwa meskipun dana tersebut telah disalurkan keseluruh OPD. Jadi, dirinya tidak dapat memastikan akan terealisasi secara keseluruhan perihal sanggup atau tidaknya masing-masing perangkat.
"Walaupun sudah keluar, tapi itu belum tentu terealisasi 100 persen. Itu menyangkut sejauh mana kesanggupan pertanggungjawaban mereka," tutupnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id