RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pendiri PolMark Indonesia, Eep Saefulloh memprediksi angka golongan putih (golput) pada Pilkada Serentak mendatang di Riau akan turun drastis.
"Untuk golput menurut saya punya akar di banyak tempat. Kecuali ada faktor menarik yang sangat khusus yang terjadi seperti di DKI Jakarta karena ada faktor sentimen agama masyarakat. Yang golput kemudian jadi datang ke TPS," katanya di Hotel Premiere, Rabu, 21 Juni 2018.
Meskipun para pasangan calon yang tengah berlaga sudah melibatkan konsultan yang handal, Eep menilai angka golput di Bumi Lancang Kuning ini tidak dapat dihindari.
"Walaupun sudah melibatkan konsultan. Saya yakin tak akan membuat apa-apa. Golput itu menurut saya menjerat. Punya akar dimana-mana. Kecuali ada faktor menarik yang sangat khusus," tegasnya kembali.
Baca Juga Syamsuar-Edy Menang Survei, PolMark: Masih Berpeluang Disalip
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan sejak 5 sampai 11 Juni 2018, dari wawancara langsung terhadap 1200 responden dari seluruh kabupatan dan kota di Riau, diketahui banyak alasan masyarakat belum menentukan pilihannya sampai di hari pencoblosan.
Salah satu alasan yang paling mencengangkan, ada warga yang menunggu suatu pemberian dari paslon.
"Diantara mereka yang belum memilih itu 44 persen akan memilih saat di hari pencoblosan, 14 persen menunggu instruksi, 8.6 persen menentukan pilihan saat pada masa tenang dan 4.5 persen baru akan memilih saat akan diberi sesuatu," tutupnya.