PPP Bantah Tidak Pedulikan Said Usman Abdullah

Said-Usman.jpg
(Potretnews.com)

LAPORAN: HASBULLAH TANJUNG

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membantah tidak memberi dukungan kepada mantan kadernya Said Usman Abdullah yang kini hijrah ke Partai lain.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PPP Husaimi Hamidi. Menurutnya selama ini dirinya selalu mendukung Said ketika berjuang di Pilwako 2017.

"Kalau alasannya tidak ada kader yang membantu, saya loh mendampingi dia dari awal, sampai berminggu-minggu kami di Jakarta dulu, dan ke kampung-kampung pun saya ikut kampanye," ungkap Husaimi, Selasa, 29 Mei 2018.

Apabila Said merasa tidak mendapat dukungan partai, lanjut Husaimi, mungkin saat itu memang kebetulan sedang tidak ada kader di sana.

"Tapi kan saya bagian dari DPW PPP juga, jadi alasan tidak ada kader mendukung itu tidak benar, mungkin itu hanya ungkapan kekecewaannya saja," tuturnya.

Baca Juga Gerakan 212, Said Usman Abdullah Hijrah Ke Gerindra

Diakui Husaimi, dirinya sangat kecewa dengan keputusan Said yang hijrah ke Partai Gerindra, sebab Said merupakan kader PPP yang sangat potensial dan diharapkan bisa menunjang suara partai.


"Sangat saya sayangkan, kalau ada Pak Said, minimal dua kursi di Pekanbaru, dia punya massa real, dia kan mantan calon wakil walikota," tambah Husaimi.

Lebih lanjut, Husaimi dan pihaknya masih akan tetap berjuang untuk menarik kembali Said ke dalam internal PPP, dan saat ini sedang berusaha untuk menghubungi Said.

"Anaknya baik, sebagai kader PPP saya kecewa, dia kan dari nol di PPP, saya sudah telepon nomornya sibuk terus, nanti saya akan coba ajak dia berbicara dari hati ke hati, kalau alasannya tidak didukung partai saya tidak yakin," tutupnya.

Sebelumnya, mantan anggota DPRD Kota Pekanbaru tiga periode Said Usman Abdullah mengambil keputusan krusial dalam hidupnya, yakni meninggalkan partai yang membesarkan namanya.

Klik Juga Tinggalkan PPP, Said Usman: Saya Diusir Secara Halus

Kepada RIAUONLINE.CO.ID, Said merasa diusir secara halus karena banyak kader PPP yang tidak mendukungnya saat Pilwako dan membuat dirinya harus berjuang sendiri.

Selain itu, sebagai Ketua DPC ia juga tidak dihargai oleh kader PPP, bahkan dirinya di kick dari grup WhatsApp internal partai berlambang Ka'bah tersebut.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id