RIAU ONLINE, PEKANBARU - Panen perdana kurma di Masjid Alfalah Darul Muttaqin, Jalan Sumatera, Pekanbaru, ternyata menumbuhkan keinginan masyarakat Pekanbaru untuk dapat mengembangkan bahkan mendatangkan keuntungan dari menanam pohon yang masih sejenis dengan tanaman palma itu.
Ustad kondang yang dikenal akrab oleh masyarakat Pekanbaru, Musthafa Umar mengatakan bahwa sifat fisik tanah yang ada di Riau yang merupakan lebih dari 50 persen bergambut sangat cocok untuk tanaman gersang yang sukses tumbuh di iklim seperti yang ada di Timur Tengah.
"Ini sebagai isyarat bahwa apabila Allah menghendaki boleh jadi di Riau ini akan ada nantinya ladang kurma untuk menutupi kebutuhan yang ada di negeri ini. Karena satu batang kurma nilainya sama dengan 100 batang pohon sawit," katanya di Masjid Al Falah Darul Muttaqin, Jumat, 25 Mei 2018.
Salah satu perawat pohon kurma di Mesjid Al Falah Darul Muttaqin yang juga bekerja dalam grup Western Date Palm (WDP) berbasis di Thailand, Tan Hendri mengatakan mereka dapat membantu masyarakat untuk bisa mengembangkan tanaman ini hingga mampu menghasilkan buah yang berlimpah hingga mencapai 90 tahun kedepan.
Baca Juga Kurma di Halaman Mesjid Alfalah Pekanbaru Berjenis Barhi
"Karena kita menggunakan pupuk kimia, kurma yang kita tanam di sini (Masjid Alfalah Darul Muttaqin) akan mampu bertahan Insya Allah hingga usianya mencapai 90 tahun. Bahkan saya pernah mendengar pembicara dari Mesir bahwa tanaman yang full organik bisa bertahan hingga 300 tahun," katanya di halaman
Mesjid Alfalah.
Pada kesempatan yang sama, penyedia bibit kurma yang bibitnya langsung didatangkan dari Thailand, Muhammad Rafi mengatakan agar pohon kurma mampu menghasilkan buah yang berlimpah, syarat mutlaknya tanaman harus mendapatkan sinar matahari langsung tanpa terhalang oleh benda-benda lain yang mampu menghambat pertumbuhannya.
"Pohon kurma harus mendapatkan pencahayaan sinar matahari 100 persen. Itu yang harus dipersiapkan. Sebelumnya kan kurma di sini (Masjid Alfalah Darul Muttaqin) pernah ditutup tanaman lain. Makanya sedikit susah berbuah," imbuhnya.
Jika sudah memiliki lahan bahkan tak terlalu luas sekalipun bibit pohon kurma yang sudah berusia tiga tahun sudah dapat dipersiapkan. Nanti jika dirawat dengan baik dan benar, di tahun kedua penanaman pohon kurma akan mulai belajar berbuah.
Klik Juga Wow, Bibit Kurma di Masjid Alfalah Darul Muttaqin Dari Thailand
Idealnya bagi skala perkebunan, untuk jarak tanam dengan ukuran 10 meter x 10 meter sudah sangat mencukupi. Namun untuk halaman rumahan bisa mempergunakan luasa 8 meter pun sudah dapat membuat tanaman ini tumbuh dengan suburnya.
"Untuk harga bibit itu tergantung jenis dan usianya. Patokan harganya dimulai dari Rp 300 ribu per bibit sampai dengan Rp 1 juta sudah kita siapkan," jelasnya.
Tak hanya itu, Rafi juga bersedia turun langsung membantu masyarakat untuk menghasilkan buah kurma yang berlimpah dari tahun pertama mulai belajar berbuah sampai menghasilkan buah maksimal.
"Masyarakat kan juga masih banyak yang tidak mengerti bagaimana proses pembenihan sampai perawatan khususnya itu. Kita juga bersedia membatu memecahkan persoalan itu," ucapnya mantap.
Lihat Juga Untuk Pertama Kalinya, Pohon Kurma di Masjid Pekanbaru Ini Dipanen
Catat nomor ponsel ini 081371015202. Jika berminat, silakan berkonsultasi langsung dengan Rafi yang ahli dengan tanaman kurma sama seperti yang ada di Masjid Alfalah Darul Muttaqin.
Selain enak dimakan langsung, kurma juga memiliki turunan olahan lainnya selain khasiat yang dimiliki. Seperti dapat dijadikan ice cream, ampasnya dapat dijadikan dodol, bijinya dapat dijadikan minuman seperti kopi yang dapat mendatangkan pundi-pundi rupiah terutama di bulan Ramadan ini.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id