Polda Riau Siaga 1 Hingga Polsek-polsek

Minggu, 13 Mei 2018 12:29 WIB Editor: Fakhrur Rodzi

ILUSTRASI

(INTERNET)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepolisian Daerah Riau mengambil tindakan cepat pascainsiden ledakan bom pada tiga lokasi di Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu, 13 Mei 2018.

Tindakan cepat tersebut berupa meningkatkan pengamanan pada sejumlah titik di Kota Pekanbaru, seperti gereja dan pusat perbelanjaan.

"Kita menerima perintah dari Kapolda untuk melaksanakan pengamanan secara maksimal, terutama di tempat ibadah, seperti gereja dan pusat keramaian masyarakat," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Sunarto di Pekanbaru.

Pelaku Bom Bunuh Diri Tewas Di Gereja Santa Maria, Surabaya

Khusus pengamanan di gereja, ujar Kabid Humas, melibatkan personel Brigade Mobil (Brimob) Polda Riau dengan bersenjata lengkap serta berkoordinasi bersama petugas keamanan internal.

"Kita lakukan sterilisasi barang bawaan, kemudian tempat parkir, serta meningkatkan kewaspadaan bagi orang tidak dikenal," tuturnya.

Baca Juga

Metode sama juga diterapkan pengamanan di pusat perbelanjaan dengan meningkatkan pengawasan, dan selalu waspada terhadap orang mencurigakan.

Selain fokus pada pengamanan tempat ibadah dan pusat perbelanjaan, Sunarto menjelaskan, personel Polri juga diminta meningkatkan penjagaan di Markas Komando masing-masing, mulai dari Mapolda Riau, Mapolres hingga Mapolsek.

"Kemudian kita juga mewanti kepada masing-masing personel meningkatkan penjagaan diri dengan menggunakan body protector serta selalu siaga," ujarnya.

Lihat Juga:

Korban Tewas Menjadi 4 Orang Akibat Bom Bunuh Diri Di Surabaya

Ditolak Di Kampung Halaman, Jenazah Abu Ibrahim Dimakamkan Di Riau

Jumlah korban meninggal akibat peristiwa ledakan bom bunuh diri pada tiga titik di Surabaya terus bertambah dari awalnya hanya tiga orang, bertambah menjadi 10 orang, 41 luka-luka termasuk 2 di antaranya anggota Polisi.

Bom bunuh diri yang meledak terjadi pertama kali di Gereja Katolik Santa Maria, Jalang Ngagel, pukul 07.30 WIB, dilanjutkan Gereja GKI Wonokromo di Jalan Diponegoro serta Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan Jalan Arjuna, Surabaya, beberapa saat kemudian.