Pemprov Riau Akui Belum Bisa Turunkan Harga Pertalite

Pertalite-Ilustrasi2.jpg
(INFOBANDUNG.CO.ID)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau mengatakan bahwa Kementerian Dalam Negeri masih belum memberikan lampu hijau terkait harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite.

Sehingga, apa yang menjadi harapan warga Riau sebagai daerah berpenghasil emas hitam tertinggi di Indonesia agar harga lebih terjangkau lagi masih jauh belum dapat terwujud.

"Kemarin, itu juga telah disampaikan oleh mahasiswa kepada Presiden di Mesjid An-nur apa yang menjadi harapan kita. Itu karena kita belum menerima persetujuan dari Kementerian Dalam Negeri,"katanya di halaman Kejati Riau, Sabtu, 12 Mei 2018.

"Kita juga berharap supaya bisa direkom oleh Mendagri supaya bisa segera diundangkan dan manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat," imbuhnya.

Meski pemerintah pusat yang diwakili oleh PT Pertamina (Persero) sudah memberikan lebih dari jumlah kuota BBM berjenis Premium, namun Pemprov Riau akan terus mendesak Kementerian Dalam Negeri untuk secepatnya memberikan sinyal agar daerah dapat segera menurunkan harga Pertalite.

"Walaupun sama-sama kita sudah tahu bahwa Pertamina sudah menggelontorkan Premium yang artinya sudah tersedia. Kita berharap supaya ini bisa segera diundangkan," katanya.

Agar ini tidak semakin berlarut-larut, Hijazi mengatakan sudah menurunkan jajarannya untuk mengingatkan dan memantau sampai dimana perkembangan kebijakan ini di tangan Mendagri.


"Kita sudah tugaskan Biro Hukum untuk mengejar dan memonitor keputusan terkait penurunan pajak PBBKB Pertalite di Riau. Sedangkan di Kemenkeu juga sedang dicermati. Itu koordinasi teknis lagi antara Kemenkau dan Medagri," tutupnya.

Sebelumnya, harga pertalite di SPBU Pekanbaru ternyata mengalami kenaikan. Harga yang semula Rp 7.900 ini naik menjadi Rp 8.000.

Meski di billboard harga masih tertulis Rp.7.900, akan tetapi ketika dilihat di mesin pompa tertera harga baru Rp.8.000. Manager Humas Pertamina Wilayah Sumbagteng, Rudi Arrifanto kepada RIAUONLINE.CO.ID membenarkan kenaikan harga ini.

"Iya memang per 20 Januari 2018 harga Pertalite ada penyesuaian harga jadi Rp 8.000 per liter di Riau dan Kepulauan Riau," katanya, Senin 22 Januari 2018.

Menurutnya, kenaikan tersebut dipengaruhi oleh harga minyak dan kurs rupiah terhadap dollar.

"Untuk BBK harganya itu bisa berubah-ubah sesuai dengan harga minyak dan juga kurs rupiah terhadap dolar," jelas Rudi.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id