RIAU ONLINE, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa ia tidak percaya dengan digantikannya energy minyak dan gas bumi dengan energi terbarukan seperti listrik, sehingga produksi minyak dan gas tidak menjadi produksi primadona (utama) lagi.
"Saya ndak percaya itu. Saya ndak percaya itu," ujarnya berulang-ulang yang disambut riuh ketika memberikan sambutan pembukaan IPA Convex ke 42 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu, 2 Mei 2018.
Menurut Jokowi kebutuhan produksi minyak hingga 30 tahun mendatang masih menjadi primadona atau yang utama bagi masyarakat. Namun, ujar Jokowi melanjutkan, ia tidak ingin Indonesia tertinggal dalam menggunakan energi listrik yang sudah dipakai beberapa negara seperti Perancis, Inggris, Cina dan lainnya.
Khusus di Cina yakni di Shenzen, papar Jokowi, bahwa 100 persen bus Shenzen sudah menggunakan bus listrik. Untuk itu ia ingin Indonesia segera menggantikan bus yang ada menggunakan energi listrik juga.
Saat itu juga Jokowi menyebut langsung agar Jakarta menajdi garis start pertama untuk memulai menggantikan bus menggunakan energi listrik. "Gubernur Jakarta hadir di sini, saya minta agar memulai menggunakan energi ini," ujar Jokowi menunjuk langsung Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang hadir di beberapa baris dari depan.
Penunjukkan langsung Jokowi ini direspon langsung oleh Gubernur DKI yang memakai baju batik biru dengan berdiri dari tempat duduknya dan membungkukkan badan ke arah Presiden Jokowi.
Namun presiden menimpali lagi bahwa rencana pergantian bus dengan energi ke listrik tergantung dengan Gubernur dan Wakilnya apakah bisa segera atau tidak. "Semua saya terserah Gubernur dan Wagubnya," katanya.
Jokowi juga menjelaskan bahwa dengan adanya pergantian energi twrbarukan ini akan mengurangi permintaan kebutuhan produksi minyak dan gas 20-30 tahun kedepan menjadi berkurang sebanyak 279 barel/hari.
Namun kedepan Jokowi meyakini bahwa produksi minyak masih yang utama, sehingga segala kendala invesasi perminyakan di Indonesia yang menghambat agar dibicarakan di Forum IPA Convex ke-42 ini. Ia meminta agar segala regulasi yang menghambat dan birokrasi yang bertele-tele segera dibicarakan dengan Menteri ESDM dan jika masih terkendala juga, Jokowi meminta agar segera dibicarakan langsung kepada dirinya sebagai presiden.
"Jika tidak juga nyambung dengan Menteri Jonan, bisa langsung ke saya," tegas Jokowi menunjuk dirinya sendiri.
Di akhir pindatonya, ia yakin bahwa sebulan ini segala bentuk kendala akan rampung dibicarakan agar bentuk investasi bidang minyak dan gas bumi yang bergengsi ini terdorong lebih meningkat dan tumbuh di Indonesia kembali.
Usai itu, Jokowi meresmikan IPA CONVEX ke-42 didampingi Menteri Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Ketua Panitia IPA CONVEX ke-42 dengan membuka katub perminyakan di atas panggung pembukaan.
Acara ini akan dihadiri berbagai pertemuan para CEO minyak dan gas bumi mulai hari ini 2 Mei hingga 4 Mei 2018.Diperkirakan 20 ribu pengunjung akan hadir setiap harinya dalam acara tersebut.(im)