Banjir Menggenangi Pangkalan Kerinci, Harris: Bangun Gedung Sembarangan

Banjir-di-Inhil.jpg
(Diskominfo Inhil)

RIAU ONLINE, PELALAWAN - Banjir menggenangi beberapa titik di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kota Pangkalan Kerinci, Pelalawan.

Titik terparah berada di depan Hotel Aini Pangkalan Kerinci. Genangan air yang cukup tinggi menyebabkan jalanan berlubang dan mengancam keselamatan para pengendara.

Bupati Pelalawan, HM Harris yang melakukan peninjauan didampingi Kadis PUPR Hasan Tua Tanjung, Kepala Bappeda Syahrul Syarif beserta beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pelalawan, mengatakan salah satu penyebab banjir adalah drainase yang tersumbat dan pembangunan gedung sembarangan.

"Hingga parit ikut tertutup bangunan," ujar Harris, Senin, 23 April 2018.

Menurut Harris, sampah dan pasir menyumbat drainase di pusat kota hingga tak bisa dialiri air. Terlebih lagi, pembangunan ruko dan gedung tang tidak memberikan lahan untuk pembuatan parit.

Akibatnya, air hujan tak bisa mengalir dan menggenangi jalan yang lebih rendah dibanding bangunan serta parit.

Untuk itu, Harris memrintahkan Kepala PUPR untuk segera mengatasi banjir yang mengepung Kota Pangkalan Kerinci setiap turun hujan.

"Sekarang bukan jalannya yang kita perbaiki. Tapi airnya yang kita alirkan agar tak tergenang," ujar Kepala Dinas PUPR, Hasan Tua Tanjung.



Setiap bangunan yang semestinya menjadi perlintasan air atau peruntukan parit akan digali untuk tempat pembuangan air dikala hujan turun. Sehingga air tidak sempat tergenang dan terus mengalir hingga ke parit utama ataupun anak sungai.

"Untuk mengurus sampai ke masyarakat atau pemiliknya, itu urusan kelurahan dan kecamatan. Kami hanya sediakan alat dan material saja," tandasnya.

 - Banjir menggenangi beberapa titik di Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kota Pangkalan Kerinci, Pelalawan.

Titik terparah berada di depan Hotel Aini Pangkalan Kerinci. Genangan air yang cukup tinggi menyebabkan jalanan berlubang dan mengancam keselamatan para pengendara.

Bupati Pelalawan, HM Harris yang melakukan peninjauan didampingi Kadis PUPR Hasan Tua Tanjung, Kepala Bappeda Syahrul Syarif beserta beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pelalawan, mengatakan salah satu penyebab banjir adalah drainase yang tersumbat dan pembangunan gedung sembarangan.

"Hingga parit ikut tertutup bangunan," ujar Harris, Senin, 23 April 2018.

Menurut Harris, sampah dan pasir menyumbat drainase di pusat kota hingga tak bisa dialiri air. Terlebih lagi, pembangunan ruko dan gedung tang tidak memberikan lahan untuk pembuatan parit.

Akibatnya, air hujan tak bisa mengalir dan menggenangi jalan yang lebih rendah dibanding bangunan serta parit.

Untuk itu, Harris memrintahkan Kepala PUPR untuk segera mengatasi banjir yang mengepung Kota Pangkalan Kerinci setiap turun hujan.

"Sekarang bukan jalannya yang kita perbaiki. Tapi airnya yang kita alirkan agar tak tergenang," ujar Kepala Dinas PUPR, Hasan Tua Tanjung.

Setiap bangunan yang semestinya menjadi perlintasan air atau peruntukan parit akan digali untuk tempat pembuangan air dikala hujan turun. Sehingga air tidak sempat tergenang dan terus mengalir hingga ke parit utama ataupun anak sungai.

"Untuk mengurus sampai ke masyarakat atau pemiliknya, itu urusan kelurahan dan kecamatan. Kami hanya sediakan alat dan material saja," tandasnya.