RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Muhammad Tito Karnavian mengklaim bahwa institusi yang ia pimpin saat ini sebagai salah satu dari dipercaya publik. Namun posisi Polri masih kalah dibanding TNI dan KPK.
Hal itu disampaikan Tito saat memberikan pengarahan kepada sekitar 2.900 personil TNI-Polri yang turut dihadiri oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyanto di halaman kantor Gubernur Riau, Pekanbaru, Jumat, 20 April 2018.
"Polri dan TNI adalah dua dari tiga lembaga yang paling dipercaya oleh publik di era demokrasi," kata Tito.
Tito menggunakan hasil survey Litbang Kompas tentang citra positif Polri untuk menggambarkan kinerja Polri pada 2017 untuk menggambarkan tingkat kepercayaan publik tersebut.
Menurut Tito, berdasarkan survey yang dilakukan Litbang Kompas pada 2017, Polri menempati posisi ketiga dengan tingkat kepercayaan publik mencapai 70 persen atau masih di bawah TNI 94 persen dan KPK 87 persen.
"Untuk sekarang Polri nomor 3. 70 persen masyarakat Indonesia percaya Polri," ujarnya.
Meski begitu, dia mengakui bahwa citra Polisi sempat anjlok beberapa waktu lalu yang hanya berkisar 50 persen. "Itu artinya hanya separuh masyarakat Indonesia percaya polisi. Lalu saya menganalisa, kenapa?" ujarnya.
Selanjutnya, Tito mengatakan bahwa jatuhnya kepercayaan publik terhadap Polri tersebut disebabkan penyalahgunaan kekuasaan. Untuk itu, dia meminta kepada seluruh jajaran terus melaksanakan kinerja dengan baik dan mengukir prestasi.
Lebih jauh, Kapolri mengatakan bahwa di era demokrasi saat ini, setiap elemen maupun lembaga pemerintahan harus mendapat dukungan masyarakat. Ia menuturkan di era demokrasi, kekuasaan berada di tangan masyarakat.
"Siapa yang tidak mendapat dukungan rakyat, akan tereliminasi," tuturnya. (**)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id