Penyerapan APBD Minim, Dewan: Seperti Kurva S

APBD-Riau.jpg
(INTERNET)

LAPORAN: HASBULLAH TANJUNG

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman menilai penyerapan APBD oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau seperti kurva S, pasalnya pada triwulan pertama serapan APBD masih minim.

"Pada triwulan pertama penyerapannya cenderung datar atau stagnan, lalu di triwulan kedua mulai ada peningkatan, dan pada pertengahan tahun mulai kembali menurun," ungkap pria yang kerap disapa Dedet ini, Selasa, 17 April 2018.

Imbasnya, lanjut Dedet, pada akhir tahun semua pekerjaan digesa, dan menurutnya itu kurang baik dan harus segera dievaluasi segera karena akan berefek kepada perputaran ekonomi masyarakat.

"Iya dievaluasilah, setiap tahun seperti ini, ini implikasinya luas, sampai ke warung-warung kecil. Karena kan perputaran ekonomi jadi lambat, perekonomian hanya mengandalkan sektor swasta, sedangkan belanja modal Pemprov tidak berjalan dengan baik," tambahnya.

Pemprov juga diharapkan memangkas sejumlah prosedur yang tidak penting, karena hal itu dinilainya menghambat proses belanja modal.


Lebih lanjut, Dedet tidak menyalahkan Pemprov, karena ini juga disebabkan oleh birokrasi yang lambat dari pusat.

"Mulai dari prosedur anggaran, penjabaran DIPA sampai ke proses lelang yang harus mengantri di ULP, itu kan Pusat yang mengatur,"pungkasnya.

Untuk jumlah persentase penyerapan APBD pada triwulan pertama ini, Dedet mengaku tidak tahu angk pasti, karena ia belum menerima laporan dari Komisi-komisi.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id