RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ratusan mahasiswa dari Universitas Lancang Kuning menyayangkan besar potongan bantuan pendidikan dalam bentuk bansos Biro Kesejahteraan Rakyat (Birokesra) Provinsi Riau kepada mereka.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unilak, Ervan Ibsahrodan mengatakan bahwa potongan yang diberikan itu mencapai Rp 2,5 juta untuk setiap mahasiswanya.
"Kami mempertanyakan apa dasar potongan Rp 2,5 juta itu. Ini ada apa? Kok seperti itu," katanya di halaman kantor Gubernur Riau, Kamis, 5 April 2018.
Menurutnya, awal bantuan yang mereka terima mencapai Rp 6 juta, namun seiring berjalannya waktu kini hanya tinggal Rp 3,5 juta saja.
"Jadi form pertama itu sebesar Rp 6 juta yang diserahkan langsung oleh biro kesra untuk 367 mahasiswa kami. Tapi entah apa masalahnya menjadi Rp 3,5 juta," jelasnya.
Selain itu, bantuan yang dijanjikan sebesar Rp 3.5 juta itu juga belum pernah pernah mereka terima melalui rekening mereka. Padahal mahasiswa ini dijanjikan, hanya empat hari kerja, bantuan untuk keperluan pendidikan itu sudah dapat dinikmati.
Janji tersebut dilakukan pada 14 Februari 2018. Ini artinya sudah hampir 2 bulan.
Sementara itu dikesempatan yang berbeda, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) provinsi Riau, Masrul Kasmi mengatakan bahwa bantuan itu bukanlah beasiswa melainkan bantuan pendidikan bagi mahasiswa yang keluarganya tidak mampu.
"Saya sampaikan bahwa bantuan itu bukanlah beasiswa, tapi menurut APBD kita merupakan bantuan pendidikan bagi mahasiswa keluarga yang tidak mampu dan akan saya selesaikan secepatnya," tutupnya. (1)
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id