Beginilah Cara Tim Rescue Gabungan Kembali Lacak Harimau Bonita

Tim-lacak-bonita.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Tim Rescue kembali melacak keberadaan harimau Sumatera, Bonita setelah mendapat informasi dari sekuriti PT Tabung Haji Indo Plantation (THIP), Senin, 2 April 2018.

Berdasarkan informasi yang menyebutkan bahwa pekerja PT THIP kembali dikejar harimau Sumatera di blok 80/06, tim langsung meluncur ke lokasi di Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) yang hanya bisa diakses dengan kendaraan air.

Di lokasi, tim gabungan yang 15 orang dibagi menjadi dua regu, dengan dilengkapi senjata masuk ke blok 80/06 untuk melakukan evakuasi terhadap para pekerja perkebunan, yang saat itu berjumlah 25 orang

tim gabungan lacak bonita3RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA

Pekerja yang dikejar Harimau adalah Iwan (27) asal Nias, menceritakan kronologis kejadiannya. Iwan mengaku dikejar harimau saat selesai mendodos sawit.

Tim lacak bonita2RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA

Seekor harimau Sumatera, tiba-tiba harimau berlari kearahnya. Iwan segera menyelamatkan diri berlari terjun masuk ke dalam kanal. Sementara, harimau Sumatera itu berhenti di pinggir kanal, dan berapa saat kemudian kembali masuk ke dalam blok.

Baca Juga Usir Harimau, Buruh PT THIP Diwajibkan Pakai Topeng Terbalik Saat Bekerja


Namun, menurut Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Dian Indriati, tim belum dapat memastikan bahwa Harimau sumatera yang telah mengejar Iwan adalah Bonita.

"Begitu juga dengan kehadiran harimau yang mengejar pekerja. Tim belum dapat memastikan apakah benar harimau itu Bonita atau tidak," tandasnya, Rabu, 4 April 2018.

Menurut Dian, tim belum dapat mengidentifikasi harimau Sumatera itu secara tidak karena tidak ada informasi seperti foto sehingga belum dapat dipastikan bahwa itu adalah harimau Bonita.

Kemunculan kembali harimau Sumatera itu mengharuskan tim untuk mengambil tindakan. Diantaranya menginstruksikan kepada pekerja PT THIP untuk memakai topeng secara terbalik, membawa tongkat, memberikan bunyi-bunyian seperti lonceng dan mengedukasi pekerja agar bekerja secara berkelompok.

"Dengan kemunculan kembali Harimau Sumatera, tim memberikan edukasi dan sosialisasi kepada pekerja untuk menggunakan topeng," kata Dian.

Klik Juga Buruh Ini Lolos dari Kejaran Harimau Usai Ceburkan Diri ke Kanal. Bonitakah?

Selain itu, tim gabungan dari BBKSDA Riau juga mengintensifkan tim patrol, menambah tenaga komunikator satwa yang diterjunkan langsung dari Yayasan ASARI serta memasang kamera pengintai.

"Khususnya pemasangan kamera trap di jalur perlintasan harimau sumatera di batas konsesi milik PT SPA dengan PT THIP," jelasnya.

Tim juga akan mengikuti ritual Sema Kampung dengan masyarakat Pulau di Estate Eboni.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id