Ini 3 Merk Sarden Bercacing yang Beredar di Riau

Ilustrasi-Sarden-Kaleng.jpg
(INTERNET)

Laporan: FATMA KUMALA

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Kota Pekanbaru telah menguji sample sarden yang diduga mengandung cacing. Mereka juga telah mengeluarkan surat peringatan keras kepada distributor untuk menarik produk mereka yang beredar di lapangan.

Seperti diungkapkan Kepala BPOM Pekanbaru Muhammad Kashuri, Rabu 21 Maret 2018, ada tiga merk produk impor ikan makarel kaleng yang terbukti mengandung cacing. Ketiga merk ini adalah IO, Farmer Jack, dan HOKI.

Kashuri juga membenarkan adanya cacing dalam sampel produk yang diuji pasca laporan warga di Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Selatpanjang di Kabupaten Kepulauan Meranti dan Bengkalis.

Ketiganya produk luar negeri yang diduga diproduksi secara kurang higienis sehingga ada cacingnya. Namun, cacing tersebut bukanlah cacing pita seperti yang viral di dunia maya akhir-akhir ini.

“Memang benar ada sejenis cacing, tapi bukan cacing pita seperti yang viral di media sosial. Jadi ada cacing Anisakis species, cantik namanya," kata Kashuri, Selasa 21 Maret 2018.

Baca Juga:

 Ada Cacing di Sarden Kaleng, Ini Kata Dinkes Riau


 Pemprov Riau Harus Tindak Tegas Pengedar Sarden Bercacing Pita

Cacing Anisakis species adalah parasit yang dapat menimbulkan masalah pada ikan hingga pada manusia, sehingga bila dikonsumsi tanpa dimasak, atau dalam keadaan setengah masak, akan mengakibatkan penyakit.

Dikatakan Kashuri, masyarakat jangan salah sangka. Cacing tersebut ditemukan di dalam kaleng ikan makarel sudah dalam kondisi mati, bukan akibat kerusakan kemasan maupun akibat kedaluwarsa.

"Kemungkinan muncul cacing itu karena pengolahan tidak higienis. Keberadaan cacing tersebut, setelah saya baca beberapa literatur, itu ada sejak awal karena jenis makarel itu kalau pencucian tidak bersih, maka di dalam perutnya kemungkinan ada jenis cacing," ujarnya.

“Tapi cacing itu sudah mati karena telah melewati proses sterilisasi diatas suhu 100 derajat selama 1 hingga 2 jam,” lanjutnya.

Terkait dampaknya, dia menjelaskan, cacing merupakan salah satu sumber makanan sumber protein, yang tentunya bisa sebagai zat alergen atau mengakibatkan alergi kalau dikonsumsi.

Akan tetapi, ia menyebutkan akan berbahaya jika dikonsumsi oleh orang dengan riwayat penyakit asma.

Ia berharap agar warga tidak perlu panik akan temuan tersebut karena menurutnya, kalau orang dalam kondisi normal tidak ada gangguan apa-apa. Hingga kini pihaknya juga belum menerima laporan ada warga yang sakit setelah mengkonsumsi produk ikan bercacing tersebut.

"Kita imbau masyarakat tak perlu resah. Kalau masih ada ditemukan produk tersebut agar segera laporkan dan jangan mengonsumsinya," pungkasnya. (1)

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id