Kampung Penyengat Jadi Desa Binaan IDI

Kampung-Binaan-IDI.jpg
(Effendi)

LAPORAN: EFFENDI

RIAU ONLINE, SIAK - Kampung Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, kabupaten Siak menjadi desa binaan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Riau.

"Agar ini bisa menjadi role model untuk kampung sehat di Indonesia. Artinya kita ingin dokter hadir ditengah-tengah rakyat Indonesia," ujar Sekjen Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) M Adib Khumaidi, di sela kegiatan bakti sosial di Kampung Penyengat, Minggu 11 Februari 2018.

Disampaikannya, problem utama kesehatan masyarakat adalah masalah ketersediaan air bersih.

"Mau dokternya banyak, obatnya cukup, Puskesmasnya ada tapi kalau airnya tidak bersih, yang sakit tetap banyak," sebutnya.

Untuk itulah, lanjut dia, dengan kegiatan Baksos ini, IDI ingin meninggalkan sesuatu hal yang berharga, yaitu tersedianya sarana air bersih dan sanitasi yang bersih (mck).

Sementara itu, ribuan warga Kecamatan Sungai Apit tepatnya di Dusun Tanjung Pal, Kampung Penyengat memadati SD Negeri 18 Tanjung Pal.


Kedatangan warga untuk mendapatkan pengobatan gratis dari dokter umum maupun dokter spesialis. Bahkan, untuk dapat mengikuti pengobatan gratis yang dilaksanakan IDI, warga mau mengantri dari pagi.

Tidak hanya pengobatan gratis yang digelar, melainkan ada bantuan pakaian, pembuatan sumur bor dan toilet (mck).

"Kami menyiapkan berbagai pelayanan kesehatan, baik dokter umum dan dokter spesialis dan sabtu kemarin telah dilakukan operasi katarak di RSUD Siak," kata Ketua IDI Riau Zul Asdi.

Ia menjelaskan, kegiatan ini merupakan partisipasi dari seluruh dokter (IDI) Riau, dan para istri dokter. Sekitar 500 dokter yang turun dalam bakti sosial ini, termasuk 30 himpunan dokter spesialis.

Sementara Bupati Siak yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra (asisten I) Budi Yuwono, mengharapkan, masyarakat kampung Penyengat bisa menjaga dan memanfaatkan fasilitas sanitasi bersih dan sumur bor atau sarana air bersih dengan baik.

"Air bersih adalah modal utama untuk kesehatan kita, untuk itu mari kita manfaatkan pemberian dari para dokter tersebut dengan baik," kata Budi.

Disamping itu, Budi mengingatkan agar masyarakat kampung Penyengat, pada musim kemarau nanti untuk tidak membakar lahan atau membuka lahan dengan cara dibakar.

Salah seorang peserta pengobatan gratis, Ning (34) warga Tanjung Pal, mengaku senang dengan diadakan kegiatan pengobatan gratis itu.

"Cukup membantu sekali, saya bisa mendapatkan layanan kesehatan secara gratis, dapat bingkisan pula," ungkapnya dengan senyum.

Dari pantauan di lapangan, semua poli dokter spesialis dipadati oleh masyarakat, mulai dari bayi, anak-anak hingga Lansia. Termasuk ibu-ibu hamil yang ingin memeriksakan kandungannya.(2)