LAPORAN: HASBULLAH TANJUNG
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Menjelang Pilkada Riau, kader Gerindra Hardianto mulai diserang isu SARA. Pasalnya, pasangan Lukman Eddy ini memiliki darah tionghoa.
Menanggapi hal ini, Ketua DPD Gerindra Eddy Tanjung mengaku tidak terlalu mempermasalahkannya, sebab menurutnya hal tersebut tidak akan berhasil menghancurkan citra Hardianto.
"Apa Hardianto berdosa jika dia orang Cina? Saya saja kalau shalat, sering diimami sama beliau, lagian dia itu kan campuran beberapa suku, seperti Minangkabau, Melayu, dan Jawa. Kita ini NKRI," ungkap Eddy Tanjung, Selasa, 6 Februari 2018.
Lebih lanjut, Eddy tidak menganggap ini sebagai bentuk ancaman, sebab menurutnya, masyarakat bisa menilai sendiri bagaimana kepribadian Hardianto.
Baca Juga Rayakan HUT Ke 10, Ini Target Gerindra Riau
"Itu bukan ancaman, Hardianto tidak seperti yang diisukan, dia ngerti pemerintahan, dia ngerti agama, nanti juga Hardianto dan kader Gerindra akan langsung turun dan bertemu dengan masyarakat, jadi isu seperti itu tidak akan mempan," tambahnya.
Selain itu, Eddy juga meyakini bahwa sosok Hardianto akan mudah diterima oleh masyarakat Riau dan bisa membangun Riau lebih maju kedepannya.
"Yang dilihat masyarakat sekarang itu kan isi kepala, Hardianto ini anak baik, muda, umurnya baru 37 tahun, enerjik, kemampuan berpikirnya bagus, itu juga pertimbangan saya mundur (di Pilgubri 2018) dan mendorong dia untuk maju," tutupnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id