Baru Dua Hari Gawangi BBKSDA Riau, Suharyono Kaget Ada Harimau Terkam Orang Sampai Mati

Harimau-terkam-wanita-di-inhil.jpg
(Azhar Saputra)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pelaksana tugas (Plt) Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono mengaku kaget atas peristiwa harimau terkam warga hingga tewas.

"Hari ke dua saya di Riau sempat kaget juga, disambut dengan kabar asing bahwa ada orang diserang harimau. Ini menjadi sambutan luar biasa bagi saya, kehidupan yang berbeda antara keseharian di BBKSDA Bali dengan Riau," katanya di kantornya, Jumat, 5 Januari 2017.

Baca juga:

BKSDA Menduga, Harimau Terkam Jumiati Karena Dipicu Hal Ini

Mengenaskan, Seorang Wanita Di Inhil Tewas Ditikam Harimau

Tim Gabungan Kesulitan Lacak Si Raja Rimba Penerkam Jumiati, Alasannya...

Mantan Kepala BBKSDA Bali ini baru pertama, mendengar konflik antara hewan dengan manusia sampai menimbulkan korban jiwa. Walaupun Riau baginya sudah tak asing lagi. Dirinya pernah bertugas di hampi 12 Kabupaten dan Kota di Riau.



"Setidaknya di 2013 saya sering ke Riau. Hampir di semua kabupaten yang ada di Riau. Baik secara tebuka maupun tertutup. Baru mendengarkan yang seperti ini. Rasanya seram saja ada orang diterkam harimau," imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Mulyo Utomo menduga bahwa penyebab tewasnya seorang wanita akibat serangan harimau sumatera (Phantera tigris sumatrae) bukan karena telah kehilangan habitatanya.

Melainkan hewan buas dan wanita tersebut sama-sama terkejut sehingga membuat naluri membunuhnya muncul dan dengan seketika menerkam hingga korbannya tewas.

"Dugaan kita sementara bukan karena habitatnya yang telah rusak. Melainkan ada banyak faktor lainnya,"katanya di BBKSDA Riau.

Tambahnya lokasi penyerangan yang berdekatan dengan Suaka Margasatwa (SM) Keremutan yang merupakan habitat aslinya tengah dalam kondisi baik. 95 persen kawasan tersebut terdiri dari hutan rawa gambut.

Hanya saja disayangkan, masih ada saja para penebang liar menjarah hutan beserta isi dari kawasan yang dilindungi tersebut.

"Untuk kawasan Kerumutan itu sendiri saat ini masih baik. Bahkan untuk kawasan rawa gambut bisa dikatakan terbaik. Tapi gangguan seperti ilegal logingnya masih disayangkan," imbuhnya. (1)

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id