Dalam Dua Pekan, 640 Orang Terjaring Razia Premanisme di Riau

Balap-Liar.jpg
(Humas Polresta Pekanbaru)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepolisian Daerah (Polda) Riau dan jajaran mengamankan 640 orang preman selama Kegiatan Kepolisian yang Ditingkatkan (K2YD). Operasi itu berlangsung sejak tanggal 13 hingga 29 Desember 2017.

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo SIK, mengatakan, preman itu terjaring dalam 97 kegiatan. Upaya itu dilakukan untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat.

Dari operasi yang dilakukan, Polres Kuansing terbanyak menjaring preman, yakni 151 orang. Mereka terjaring dari tujuh operasi yang dilakukan. "Setelah didata, mereka dibina," kata Guntur, Sabtu, 30 Desember 2017.

Selanjutnya, Polres Dumai mengamankan 104 preman. Mereka juga dibina agar tidak berkeliaran dan meresahkan masyarakat.

Polres Indragiri Hulu mengamankan 59 preman, Polresta Pekanbaru 51 preman, Polres Rokan Hilir 52 preman, Polres Rokan Hulu 32 preman, Polres Kepulauan Meranti 32 preman.



Polres Kampar dan Polres Siak mengamanakan 40 orang preman, Polres Pelalawan 23 preman, dan Polres Indragiri Hilir mengamankan 10 orang.

"Sementara untuk Polda Riau sendiri yang dilakukan petugas Direktorat Reserse Kriminal Umum, mengamankan 36 orang preman. Mereka semuanya dibina," jelas Guntur.

Selain pembinaan, Kepolisan juga melakukan penyelidikan terhadap sejumlah preman tersebut. Menurut Guntur, penyelidikan dilakukan pada 47 orang preman yang diduga melakukan tindakan kriminalitas.

"Jadi terhitung hingga 29 Desember, Polda dan jajaran mengamankan 640 orang (preman). Dari jumlah itu, yang dibina sebanyak 593 orang," tutup Guntur.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id