RIAU ONLINE, TEMBILAHAN - Tak moleknya prestasi Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Riau ke - 36 di Kota Dumai, seharusnya menjadi tanggung jawab banyak pihak.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) M. Arifin, Minggu 18 Desember 2017. "Bukan Bagian Kesra dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) saja," ulasnya.
Dijelaskan M. Arifin lagi, kafilah-kafilah yang dikirim untuk MTQ Provinsi adalah hasil dari MTQ Tingkat Kabupaten.
Jadi, sebutnya, jika ingin Inhil berprestasi di tingkat provinsi, maka kualitas pemenang di tingkat Kabupaten harus benar-benar tinggi.
"Kalau hasil MTQ tingkat kabupaten kualitasnya tidak ditingkatkan, begitulah," cetusnya.
Hasil MTQ tingkat kabupaten tentu adalah utusan kecamatan-kecamatan yang dibina secara terpadu oleh ummat.
"Bukan LPTQ atau Kesra saja, tapi semua stakeholder bidang keagamaan yang dipelopori oleh yang terkait di kecamatan dan didukung semua pihak. Karena hal tersebut belum dilakukan, beginilah hasilnya,” ujar Arifin.
Arifin juga menyatakan bahwa hal ini sudah sejak setahun lalu dikatakannya. Saat itu, pada MTQ ke - 35 Provinsi Riau di Pekanbaru, Inhil memang telah jatuh merosot ke peringkat 11.
“Kalau mau menyalahkan Bagian Kesra atau LPTQ, saudara mengerti gak tugas dan keterkaitan Bagian Kesra dan LPTQ, pada prestasi? Saya sudah katakan setahun yang lalu, ketika itu menjelang Musda LPTQ,” imbuh Arifin.
Tidak adanya rasa tanggung jawab bersama untuk Inhil lebih baik, disebutkan Arifin pula, bahwa terlihat saat Musda LPTQ yang diselenggarakan tahun lalu yang beragendakan pemilihan pengurus LPTQ Inhil.
Dikatakannya, enam bulan pengurus LPTQ Inhil kosong kepengurusan. Hal ini disebabkan tak ada yang berminat untuk menjadi pengurus LPTQ.
"Mendengar kalo LPTQ itu lembaga tempat pengabdian, hampir enam bulan pengurus LPTQ kosong, karena tidak satu orang pun yang berminat. Akhirnya Bupati Inhil HM HM menunjuk Asisten I sebagai ketua, karena masih dan sejalan dengan Tupoksi, lalu apa tugas LPTQ dan bagian Kesra,” kata Arifin.
Prestasi yang kembali berada diperingkat 11 pada MTQ di Dumai baru ini, dikatakan Arifin lagi, memang sudah diprediksinya. Hal ini katanya, nampak pada saat melatih para calon kafilah yang akan dikirim ke Dumai itu. Untuk itulah, dirinya sendiri mengaku tak heran.
“Sebenarnya kalau yang dibina itu sudah mendekati baik, mungkin bisalah. Tapi kenyataan liat sendiri, Silahkan tanya para pelatih, bagaimana mereka pusing, stress, melihat realita calon kafilah Inhil. Padahal mereka itu para juara Kabupaten. Pelatih sudah beri masukan dan gambaran, betapa kasian Inhil kalau seperti ini. Itu gambaran mereka," bebernya.
"Tapi apa daya pelatih LPTQ atau Kesra. Mau mencoba berbenah bagaimana, TEtap saja disalahkan. Mencoba melakukan seleksi ulang, tambah disalahkan,” pungkas Arifin.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id