Ramaikan Industri Tenayan. Pekanbaru Siap Jaring Investor

Kawasan-Industri-Tenayan.jpg
(internet)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru menyatakan siap untuk menjaring investor guna menanamkan modalnya di Kawasan Industri Tenayan (KIT). Dalam waktu dekat, Pemko juga segera memutuskan rancangan induk kawasan industri di ibu kota Provinsi Riau tersebut.

"Yang telah komunikasi (tertarik) cukup banyak. Sektor agro, farmasi, logam hingga elektronik," kata Kepala Disperindag Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut di Pekanbaru, Selasa 12 Desember 2017.

Namun, sejauh ini, kata Ingot,pihaknya belum bisa menindaklanjuti ketertarikan investor untuk menanamkan modalnya tersebut di kawasan KIT.

Dia beralasan, rencana induk yang telah disusun oleh tim konsultan masih perlu disempurnakan, sebelum kemudian disusun rencana bisnis pengembangan KIT.

Demikian disampaikan Ingot di sela-sela kegiatan forum group discussion (FGD) bertema "Review Akhir Kawasan Industri Tenayan Pekanbaru".

Sejumlah pihak mulai dari praktisi ekonomi, hukum, planologi hingga akademisi terlibat dalam FGD tersebut.

Selain itu, FGD juga melibatkan Direktur Jenderal Pengembangan Wilayah II Kementerian Perindustrian RI, Bus Harmaidi serta Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pekanbaru, Dedi Gusriadi. Keduanya didapuk sebagai pembicara dalam FGD tersebut.

Menurut Ingot, kegiatan itu dijadikan sebagai bahan masukan untuk memperbaiki rencana induk KIT yang terhampar pada lahan seluas 266 hektare di Kecamatan Tenayan Raya. Rencana induk itu sendiri disusun oleh konsultan yang telah ditunjuk sebelumnya.



Pantauan Riau Online, sejumlah pengamat dan praktisi ekonomi menilai draft rencana induk tersebut memiliki sejumlah kekurangan. Diantaranya adalah pengelolaan limbah, kebutuhan air, batas antara Siak dan kawasan industri serta kebutuhan listrik.

"Ini bahan masukan yang baik dan tentunya ditindaklanjuti. Setelah ini selesai, kita siap undang investor untuk segera menanamkan modalnya di KIT," tuturnya optimis.

Melengkapi Ingot, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Dedi Gusriadi menuturkan Pemko Pekanbaru telah menunjuk PT Sarana Pembangunan Pekanbaru (SPP) untuk mengelola KIT. Penunjukan PT SPP sudah didasari SK Walikota Pekanbaru berdasarkan perpres 38/2015.

Penunjukan terhadap PT SPP ini untuk mengatur rencana bisnis serta menarik investor untuk berinvestasi di atas lahan seluas 266 hektare tersebut.

Ke depan, dia mengatakan Pemko Pekanbaru akan menghitun aset di KIT untuk kemudian dapat bermitra dengan pihak ketiga guna mengembangkan kawasan industri yang berlokasi di kecamatan Tenayan Raya itu.

"Mereka akan bermitra dengan tenant sesuai masterplan yang kita miliki. Pemberlakukannya seperti kemitraan, bisa sewa bisa dividen, kita penyertaan modal disana," urainya.

Sejauh ini salah satu kendala percepatan pengembangan kawasan yang akan dijadikan kawasan industri hilir ataupun instrumen pengolahan sumber-sumber daya yang ada di Ibukota Provinsi Riau ini adalah belum disahkannya Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Riau.

"Yang menjadi kendala tinggal soal RTRW Riau yang belum disahkan. Kita berharap Pemprov mengambil kebijakan terkait dengan RTRW ini," tuturnya.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id