Progres Pembangunan Lambat. Pemko Pekanbaru Ancam Putus Investor Pasar Induk

Pasar-Induk-Pekanbaru.jpg
(internet)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Walikota Pekanbaru, Firdaus MT mengancam akan memutus kontrak investor Pasar Induk Pekanbaru. Hal itu menyusul perkembangan pembangunan dinilai terlalu lambat dari jadwal yang telah ditetapkan.

"Kita tidak bisa berikan toleransi terlalu lama. Karena ini menyangkut kebutuhan masyarakat," katanya di Pekanbaru, Rabu 13 Desember 2017.

Secara umum, Firdaus mengakui bahwa PT Agung Rafa Bonai selaku investor dalam proyek pembangunan pasar induk senilai Rp94 miliar tersebut cukup terlambat dari jadwal awal.

Pembangunan Pasar Induk yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta sendiri ditargetkan rampung akhir 2017 dan dapat ditempati pada 2018 mendatang. Namun hingga kini investor pemenang tender baru sanggup menyelesaikan 10 persen dari kontrak awal.

Namun, Firdaus mengatakan pihaknya tidak akan mengambil langkah gegabah dengan memutus kontrak PT Agung Rafa Bonai. Alasannya, urai Firdaus, investor tersebut merupakan investor lokal Pekanbaru.

Selain itu, ia mengatakan dirinya akan memanggil Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pekanbaru untuk mengevaluasi hambatan-hambatan dalam pembangunan pasar tersebut.

"Disperindag sebagai wakil Pemko Pekanbaru akan kita mintai penjelasannya. Saya minta deviasinya seperti apa, dan bagaimana akselerasinya," tuturnya.


Meski begitu, dia kembali menegaskan apabila setelah pihaknya melakukan evaluasi bersama Disperindag dan investor tidak ada perubahan dalam pembangunan, upaya terakhir pemutusan kontrak akan dilakukan.

Pembangunan Pasar Induk oleh PT Agung Rafa Bonai tertuang dalam surat perjanjian yang ditandatangani kedua belah pihak Oktober 2016 silam. Pasar itu akan berdiri di lahan seluas 3,2 hektare dengan nilai investasi mencapai Rp94 miliar.

Keberadaan Pasar Induk memang sangat dibutuhkan di Kota Pekanbaru, salah satunya untuk mengendalikan dan menutup celah adanya spekulan yang memainkan harga sembako serta menampung pedagang kaki lima (PKL) yang marak di Kota itu.

Akibat belum rampungnya Pasar Induk tersebut, ‎untuk sementara waktu aktivitas bongkar muat yang kerap dilakukan di sepanjang Jalan Tuanku Tambusai, Jalan Ahmad Yani maupun diruas jalan lainnya direlokasi di sekitaran terminal Bandara Raya Payung Sekaki (BRPS).

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id