Driver Go-Jek dan Go-Car ikut memikul keranda berisi jenasah Ardhie menuju liang lahat, Senin, 4 Desember 2017
(Azhar Saputra)
Senin, 4 Desember 2017 15:03 WIB
Laporan: AZHAR/FATMA
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Puluhan driver online Go-Jek dan Go-Car mengiringi jenasah Ardhie Nuraswan untuk menuju tempat peristirahatan terakhirnya, Senin, 4 Desember 2017.
Secara bergantian, mereka memikul keranda yang berisikan jenazah Ardhie, pengemudi Go-Car yang tewas secara mengenaskan akibat perampokan pada pada Minggu, 22 Oktober 2017 silam.
Itu terlihat jelas dari jaket hijau yang mereka kenakan dengan sebuah gambar seorang sedang mengendarai kendaraan roda dua dan terdapat tulisan Go-jek pada tampilan belakang yang mereka kenakan.
"La ilahaillaha...La ilahaillaha...La ilahaillaha...La ilahaillaha...," begitu terdengar dari mulut pengendara ojek online ini bersama pelayat lainnya.
Pantauan RIAUONLINE.CO.ID, saat dibawa turun dari mobil jenazah ruang instalasi forensik dan perawatan jenazah rumah sakit Bhayangkara Polda Riau, jenazah dibawa menuju Mesjid Nurul untuk disolatkan diiringi menuju ketempat peristirahatan terakhirnya.
Lokasi itu berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Delima Puri Jalan Garuda yang tak jauh dari rumah duka. Satu persatu para pengemudi ojek dengan sukarela secara bergantian mengantarkan kepergian jenazah dengan cara memikulnya langsung.
Beberapa dari mereka bahkan juga ada yang mengabaikan momen terakhir ini menggunakan telepon genggam masing-masing.
Bahkan tidak hanya itu, saat jenazah dimasukkan kedalam liang lahat pun para pengemudi ojek online roda dua dan empat ini juga turut membantu jenazah Ardhie saat berada di dalam tanah.
Selain para pengendara ojek, masyarakat setempat juga tampak mengiringi jenazah Ardhie menuju peristirahatannya yang terakhir.
Sebelumnya, jenazah Ardhie Nuraswan diserahkan pihak kepolisian yang diwakilkan Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Edy Sumardi Priadinata, kepada keluarga setelah dilakukan penyidikan. Kedatangan jenazah Ardhie disambut isak tangis keluarga di rumah duka di jalan Serasi Delima, Pekanbaru.
"Ini bentuk solidaritas kami sebagai driver online. Kesedihan keluarga Aldi juga kesedihan kami. Bukan hanya profesi, tapi kami keluarga," kata Fadli, salah satu driver.
Menurutnya, kejadian yang terjadi pada Ardhie merupakan tindakan yang tidak manusiawi. Ia bersama driver lain hanya mencari rezeki. "Kami hanya mencari rezeki," ujarnya.
Sebelumnya, kabar hilangnya driver Go Car ini menjadi viral di media online. Berawal saat Ardhie pergi dari rumahnya di Perumahan Delima Puri, Jalan Delima, Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, mengendarai mobil merk Suzuki Ertiga warna putih dengan nomor polisi BM 1654 NV.
Sebulan lebih teka-teki dan misteri menyelimuti hilangnya sopir Go Car, Ardhie Nuraswan, akhirnya terungkap juga oleh Polresta Pekanbaru.
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Pekanbaru menangkap empat pelaku diduga melakukan pembunuhan dan perampokan terhadap Ardhie. Sedangkan pelaku lainnya masih diburu.
"Pelaku enam orang, empat di antaranya kita amankan. Dua masih dalan proses pengejaran," ujar Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto, Senin, 27 November 2017.
|
Mobil Sopir GoCar Ardhie Ditemukan Di Jurang Di Sumatera Utara Innalillahi, Positif Ternyata Kerangka Di Kandis Mayat Sopir Go Car |
Penangkapan pelaku dilakukan di tempat dan waktu berbeda. Ada pelaku ditangkap di Provinsi Banten, Simalungun, Provinsi Sumatera Utara dan Pekanbaru.
Selain pelaku, tutur Kapolresta Pekanbaru itu, polisi juga mengamankan barang bukti milik korban. Di antaranya mobil merk Zusuki Ertiga BM 1654 NV warna putih. Mobil itu dikendarai korban saat menjemput pelaku di daerah Kecamatan Tampan, 22 Oktober 2017 lalu, saat menerima pesanan taksi online. Go Car.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE
Follow Twitter @red_riauonline
Subscribe Channel Youtube Riau Online,
Follow Instagram riauonline.co.id
