Bupati Harris: Pelalawan Harus Nihil Karhutla

Bupati-Pelalawan-Pimpin-Pemadaman-Karhutla.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINEPELALAWAN - Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Daerah (BPBPKD) Kabupaten Pelalawan bertanggung jawab atas penanggulangan potensi bencana.

Mulai dari pencegahan, sistem penanggulangan bencana yang terjadi maupun pemulihan dari dampak bencana serta bertanggung jawab kepada sistem pemadaman kebakaran di seluruh wilayah Pelalawan dengan luas 1.392.494,29 hektare dihuni 432 ribu jiwa.

Tak hanya itu, dinas ini juga melakukan koordinasi secara intens dengan petugas pemadam kebakaran dimiliki perusahaan-perusahaan di Pelalawan secara bersama-sama mencegah secara dini dan antisipasi atas bencana kebakaran lahan dan hutan (Karhutla). 

Sebagai garda terdepan dari upaya pemerintah daerah dalam memberikan kenyamanan pada masyarakat dari ancaman bencana, BPBPKD Pelalawan juga memiliki semangat dan motivas tinggi memotivasi masyarakat terhindari dari berbagai bencana.

Penanganan Banjir di Kabupaten Pelalawan

BUPATI Pelalawan, HM Harris memimpin langsung penanganan banjir di Kabupaten Pelalawan dengan personel TNI dan Polri.

Mengusung misi "Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Pelalawan yang tangguh dan Mmandiri dalam Menghadapi Bencana", serta mengedepankan empat misi utama, antara lain mengurangi risiko bencana, menyelengarakan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh, memulihkan dampak bencana secara fisik dan psikologis, menyelenggarakan sistem pemadaman kebakaran.

Dibawah komando Kepala BPBPKD, Hadi Penandio, seluruh personil penanggulangan bencana dan personil pemadam kebakaran siap menjalankan tugas dan tanggung jawab kapan saja diperlukan.

Mewujudkan itu semua tanpa melihat medan, tanpa pamrih dan ikhlas meninggalkan rumah serta keluarga tercinta untuk menjalankan misi BPPD Pelalawan.

Mendukung semangat Pemkab Pelalawan dalam upaya penangulangan bencana di daerah, selain semangat dan motivasi, juga diperlukan sistem managerial administrasi, birokrasi dan kerjasama seluruh tim penangulangan bencana dan pemadam kebakaran dalam satu misi dan visi.

Untuk mewujudkan visi dan misi BPBPKD, diperlukan program kerja yang menjadi acuan bagi pegawai di kantor maupun personil di lapangan.



Dengan harmonisasi kerja saling berkaitan itu, diharapkan memberikan kemudahan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing masing personil, bagian dan bidang tugas di dalam satu instansi pemerintah daerah ini.

BPBPKD Kabupaten Pelalawan telah menetapkan 11 program kerja, di antaranya program kerja terkait pelayanan administrasi perkantoran, peningkatan sarana dan prasana aparatur, peningkatan kualitas sumber daya aparatur menjadi salah satu dari progam kerja instansi ini agar memiliki kinerja yang optimal dengan disertai upaya perbaikan tingkat kesejahteraan pegawai dan personil di lapangan.

Sebagai garda terdepan penanggulangan bencana dan kebakaran di negeri amanah seiya sekata ini, diperlukan perpaduan yang serasi antara kerja pikiran dan fisik personil khususnya bagi personil di lapangan.

Untuk itu, dibutuhkan keahlian khusus mengantipasi, menanggulangi, serta memulihkan dampak pascabencana, keahlian ini terus dilatih, diasah sehingga menjadi ketrampilan harus dimiliki setiap personil BPBPKD Kabupaten Pelalawan. Demikian juga dengan fisik personil dituntut harus fit dan bertahan di setiap medan bencana.

Untuk mencapai itu semua, satu satunya syarat menjaga keselarasan atas sikap tanggap mengambil keputusan ketika bencana itu tak terelakkan dengan dukungan kondisi fisik yang fit, sangat dibutuhkan kedisplinan aparatur.

Peningkatan kedispilan aparatur ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam program kerja BPBPKD. Program berikutnya dititikberatkan kepada beban kerja bagi personil yang bertekuk lumus dalam upaya menanggulangi bencana, memadamkan api, dan melakukan proses evakuasi korban korban bencana di seluruh wilayah Kabupaten Pelalawan, baik di daerah bencana kebakaran hutan, banjir maupun kebakaran di daerah pemukiman warga.

Pemadaman Api di Lahan Gambut yang terbakar

PARA personel Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Daerah (BPBPKD) Pelalawan brjibaku memadamkan yang terbakar di lahan gambut. 


Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran, perencanaan pembangunan daerah rawan bencana, pencegahan dan penanggulangan korban bencana alam, pengembangan data dan informasi dan terakhir program Program pengendalian kabakaran hutan merupakan tugas pokok dan fungsi dari Badan Pennangulangan Bencana dan Pemadam kebakaran Daerah.

Saat ini, berdasarkan data Bidang Umum BPBPKD Pelalawan, pada 2016, lembaga ini memiliki 89 personil bertugas d lapangan, 39 orang mendapatkan tugas pokok penanngulangan bencana, 40 personil tanggung jawabnya sebagai pemadam kebakaran yang ditempatkan di dua posko, yakni posko utama di kantor BPBPKD di komplek perkantoran Bhakti Praja Pangkalan Kerinci sebanyak 30 personil, 10 personil lagi ditempatkan di posko Sorek Satu Kecamatan Pangkalan Kuras. Sedangkan 10 personil lagi dicadangkan sebagai personil pendukung siap sedia di Posko Utama.

Untuk peralatan kerja, personil BPBPKD dibekali dengan berbagai jenis kendaraan operasional, seperti mobil pemadam kebakaran sebanyak lima unit, mobil serbaguna BNPB satu unit, mobil operasional Rescue BNPB satu unit, Mobil operasional BPBPKD satu unit, mobil water tank dua unit, dan kendaraan roda dua bantuan dari BNPB sebanyak dua unit.

Dalam melakukan pemadaman api pada saat terjadi kebakaran, di Posko pemadam kebakaran sudah dilengkapi dengan 15 unit mesin protabel, lima unit Floating Pump, Fire house sebanyak 63 roll, Nozzle sebanyal 19 unit, Difiding tujuh unit, speed boat dua unit, tenda pengungsi empat unit, tenda keluarga 30 unit, velbed 50 unit, dan alat komunikasi (Rig/HT) 15 unit.

Mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Daerah (BPBPKD) kabupaten Pelalawan telah menyiapkan berbagai rencana aksi dalam menghadapi terjadi Karhutla yang sering terjadi di musim kemarau.

Sejumlah aksi yang sudah dipersiapkan yakni melakukan sosialisasi secara berkelanjutan, perekrutan ratusan relawan bencana, patroli dan pembentukan posko bencana Karlahut serta persiapan lainnya dalam mengantisipasi terjadinya potensi-potensi Karhutla.

Kepala BPBPKD Pelalawan, Hadi Penandio mengatakan, guna memberikan imbauan antisipasi terhadap bahaya terjadi kebakaran lahan dan hutan (Karlahut), pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat di 12 kecamatan yang ada dikabupaten Pelalawan. Selain itu, BPBPKD aktif dalam membina para relawan yang tersebar di setiap desa di Kabupaten Pelalawan ini.

"Berbagai upaya pencegahan dini kita lakukan, untuk antisipasi bahaya kebakaran hutan dan lahan," terangnya.

Dijelaskan mantan Assisten I Setda Pelalawan ini, patroli di lapangan dengan membawa peralatan pemadam kebakaran ke lokasi-lokasi titik rawan terjadi Karhutla di Pelalawan ini sudah menjadi agenda rutin personil BPBPKD Pelalawan.

"Di samping kegiatan Patroli tersebut, kita juga sudah membentuk posko bencana Karhutla di 12 kecamatan. Selain itu, kita juga sudah mendirikan posko induk bencana di kabupaten Pelalawan. Jadi, semua petugas dan relawan bencana yang ditempatkan disetiap posko bencana tersebut, telah siap untuk melakukan aksi pemadaman kebakaran lahan dan hutan," tandasnya.

Bupati Pelalawan, HM Harris, menyatakan, berkaca dari kejadian Karhutla yang terparah dalam sejarah kebakaran lahan dan hutan di Riau, tahun 2015 silam, membuat segenap unsur di Forkompinda Riau, Forkompinda Kabupaten/kota se Riau bertekad dan bersama sama mengantisipasi terjadinya kejadian serupa.

Antisipasi pembangunan canal blocking melibatkan personil TNI dan Polri, Basarnas, BPBD Riau, BPBPKD Kabupaten Pelalawan, Masyarakat Peduli Api, personil pemadam kebakaran dari perusahaan perusahaan beroperasi di Pelalawan.

Bupati Pelalawan, HM Harris mengungkapkan, sekat kanal tersebut menjadi upaya pencegahan terjadinya kembali Karlahut seperti pernah terjadi di 2015 lalu.

Pembuatan sekat kanal ditargetkan 100 kanal namun diharapkan dengan partisipasi seluruh perusahaan, angka tersebut menjadi bertambah.

Karena memiliki manfaat yang sangat besar dalam antisipasi terjadi kebakaran lahan dan hutan, dengan semnagat gotong royong kita buat 100 kanal bloking di Kabupaten pelalawan.

"Terima kasih kita ucapkan kepada semua pihak yang berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan kanal bloking.” kata Harris (Advertorial)