RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kedai Kopi nan legendaris di Pekanbaru ini hancur seketika gara-gara roti dan selai kaya yang mereka sajikan dipesan melalui katering Barokah membuat orang nomor satu di Pekanbaru, Wali Kota Firdaus, dan orang nomor wahid di birokrat, Sekretaris Kota, M Noer, mual-mual dan muntah-muntah.
Padahal, kedai kopi Kim Teng, berasal dari nama Tang Kim Teng, Pahlawan kemerdekaan keturunan Tionghoa, merintisnya sejak tahun 1950, usai pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda, 1949. Jika Anda di Pekanbaru, lalu bertanya apa makanan rekomendasi di kota Bertuah ini, kebanyakan masyarakat akan menjawab, "Sudah (berkunjung) ke Kim Teng?"
Kim Teng sejatinya merupakan kedai kopi sangat legendaris dan ramai dikunjungi warga Pekanbaru, Riau, bahkan luar provinsi dan negara, ketika mereka berada di Pekanbaru. Selain menjadi rekomendasi masyarakat lokal, Kim Teng tercatat sebagai restoran nomor satu paling direkomendasikan pengguna situs ulasan TripAdvisor.
Baca Juga: (Video) Kadiskes Tak Bisa Jelaskan Kandungan Roti Bakar Yang Bikin Wali Kota Muntah-Muntah
Kini, generasi ketiga Kim Teng, harus menutup kedai kopi dirintis leluhurnya dengan susah payah, akibat mual-mual dan muntah-muntahnya petinggi Pemerintah Kota (Pemko) tersebut. Sampai kapan tutupnya, itu belum diketahui.
Padahal, kopi O hitam yang diracik dengan memanggang biji kopi jenis Arabica dari dataran tinggi Jambi, dan roti bakar isi sari kayanya, merupakan unggulan Kim Teng. Isi roti sari kayanya memiliki rasa manis yang pas dan roti empuk.
Cerita mual-mual dan muntah-muntah kedua orang penting di Pemko tersebut serta warga lainnya diduga berasal dari roti bakar dan selai sari kaya itu, berawal dari pemesanan makan dan minuman yang dilakukan Katering Barokah untuk Kantor Wali Kota Pekanbaru, Rabu, 5 Juli 2017.
Katering Barokah saat itu memesan lontong, soto, roti bakar, minuman kopi, sirup dan air mineral, dikonsumsi pukul 08.00-11.00 WIB. Tak lama dikonsumsi, antara pukul 11.00 hingga 14.30 WIB, terjadi gejala mual, muntah dialami dua anak dan tiga dewasa, termasuk Firdaus dan M Noer.
"Penutupan kedai kopi Kim Teng di Jalan Senapelan, Pekanbaru, disebabkan roti bakar mereka edarkan tak laik sehat," kata Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru, Helda Suryani Munir, Selasa, 25 Juli 2017.
Dinas Kesehatan Pekanbaru mengeluarkan Surat Pencabutan Sertifikat Laik Sehat Nomor: 443.5/Dinkes-PL/2017 tertanggal 24 Juli 2017. Surat pencabutan tersebut secara berantai menyebar melalui media sosial, Whatsapp.
Berdasarkan laporan yang masuk ke Polisi, keracunan makanan dan minuman tak hanya itu saja terjadi. Sabtu, 8 Juli 2017, Katering Barokah kembali order menu soto, lontong, roti bakar, kopi dan air mineral. Kembali, dua orang dewasa alami keracunan makanan.
Tiga hari berselang, Selasa, 11 Juli 2017, sekitar pukul 12.00 WIB, Katering Barokah melapor melalui telepon seluler ke Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru tentang keracunan makanan.
Kemudian, Tim Dinas Kesehatan menyelidiki ke Katering Barokah, dicurigai makanan pemicu orang yang memakannya keracunan. Ternyata, Katering Barokah bukan membuatnya sendiri, melainkan memesannya ke kedai kopi Kim Teng.
Kemudian, Tim Dinas Kesehatan menuju Kim Teng, Jalan Senapelan. Hasilnya, ditemukan roti bakar dikemas dalam plastik mika, namun tidak tertutup rapat. Sampel roti bakar dipesan Katering Barokah dikirim ke BBPOM untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium, esok harinya, Rabu, 12 Juli 2017.
Klik Juga: Ini Keuntungan Anda Suka Minum Kopi
Hasilnya, uji sampel dilakukan BBPOM, Kamis, 13 juli 2017 diperoleh hasil pengujian dengan Surat Pengujian Nomor: PN.04.06.84.04.KLB.07.2017. Berdasarkan Surat BBPOM tersebut dan menjadi pertimbangan Dinas Kesehatan.
Setelah upaya pencabutan ini diterbitkan, kedai kopi ini harus segera memperbaiki diri dengan mempersilakan Dinas Kesehatan untuk kembali melakukan pemeriksaan disertai dengan hasil laboratorium.
"Setelah syarat itu terpenuhi, maka kedai kopi Kim Teng dipersilakan kembali beroperasi, mengedarkan, menjual, dan memasarkan barang dagangannya," jelasnya.
Jika tak diindahkan, siap-siap saja kedai kopi yang sudah melegenda ini tak diizinkan beroperasi sampai kapanpun.
Sebelumnya, Senin, 24 Juli 2017, dilakukan pengecekan ke Kim Teng bersama dengan Unit Ekonomi, Disperindak, Dinas Kesehatan kota, Satpol PP, BBPOM, BPT, dengan hasil roti bakar isi selai sari kaya, diuji positif mengandung Staphylococcus aureus (sesuai dengan hasil Uji pada tanggal 13 Juli 2017).
Kemudian, selai sari kaya dibuat malam hari, dan selesai pukul 23.00 WIB. Selai ini disimpan pada suhu kamar untuk dipergunakan esok paginya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline