Warga Tempatan Gembok Pagar Dua SDN

Pagar-SDN-78-dan-SDN-90-Digembok.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua RT 04/ 01 Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Suyono Hadi, tak mampu menyembunyikan kekecewaannya kepada Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 78, Khairil dan SDN 90, Indrawati. Kedua sekolah berada di daerah dipimpin Suyono.

Pasalnya, ia tak ada melihat perjuangan dari masing-masing kedua Kepsek tersebut untuk bertindak maksimal melihat tingginya animo wali murid berasal dari sekitar (tempatan) untuk bersekolah di SDN terdekat mereka.

"Saya melihat tidak ada terlihat perjuangan dari (dua) Kepsek itu, sampai-sampai SD ini akhirnya digembok seperti ini," kata Suyono dengan wajah murung di halaman SD, Senin, 10 Juli 2017.

Baca Juga: Inilah Kecurangan Penerimaan Siswa Baru Temuan Ombudsman

Ia berpendapat seperti itu, karena ia mengetahui pengembokan ini disebabkan berkurangnya kuota penerimaan murid baru dari tahun sebelumnya. Kecenderungan itu tidak ditindaklanjuti dengan baik oleh pihak keduanya.


"Harusnya kepsek ini juga melihat tingginya tingkat para pendaftar dan juga melihat kemampuan SD dalam menerima Kurikulum 2013," imbuhnya.

Sementara itu, di kesempatan berbeda Kepala SDN 90, Indrawati tak bisa berbuat banyak atas aksi pengembokan tersebut. "Silakan saja tanyakan ke Dinas (Pendidikan)," tuturnya sembari berlalu.

Sebelumnya, bukannya malah belajar, hari perdana masuk sekolah bagi murid SDN 78 dan 90, di Jalan Dahlia Indah, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya, diisi hanya dengan melakukan duduk jongkok, bercanda gurau di luar pagar sekolahnya.

Ini dilakukan para murid karena satu pintu masuk pagar menuju sekolah mereka tak bisa dibuka. Alasannya, pagar dikunci menggunakan dua gembok ditambah dengan lilitan rantai oleh orang tak dikenal.

Klik Juga: Temukan Pelanggaran Penerimaan Siswa Baru? Ini Caranya Pengaduannya

Pantauan RIAUONLINE.CO.ID, pintu pagar tersebut juga terdapat beberapa spanduk putih sudah ditulisi dengan nada rasa kecewa. "Tolong terima anak kami, anak tempatan butuh pendidikan, tolong terima," tulis spanduk putih itu.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline