GUBERNUR Riau, Arsyadjuliandi Rachman, melantik perkumpulan keluarga asal Nias, antara lain Ikatan Keluarga Riau Asal Nias Selatan (Ikranis) dan DPD Forum Masyarakat Nias Selatan (Fornisel), Sabtu, 1 Juli 2017.
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman meminta semua pihak untuk bersama-sama wujudkan Visi Riau 2020 yang telah menjadi arah pembangunan di Riau.
Apalagi, Visi Riau 2020 telah dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 36 Tahun 2001. Guna mewujudkannya, perlunya kerukunan dan keutuhan warga Riau yang memiliki latar belakang berbeda baik Suku, Agama, Ras dan Antar-golongan di Bumi Lancang Kuning.
"Untuk itu, kita semua pihak berkewajiban bersama-sama menjaga kondisi yang baik dengan meujudkan Visi Riau 2020," kata Andi Rachman, sapaannya di depan Ikatan Keluarga Riau Asal Nias Selatan (Ikranis) dan DPD Forum Masyarakat Nias Selatan (Fornisel), Sabtu, 1 Juli 2017.
Visi berbunyi Terwujudnya Provinsi Riau sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan melayu dalam lingkungan masyarakat yang agamis, sejahtera lahir dan bathin, di Asia tenggara tahun 2020 ini, tentunya dapat mempererat keberagaman suku dan bangsa yang ada di Riau, khususnya.
Baca Juga: Gara-Gara Pipa Pemadam Bocor, Penumpang Mengular Saat Check In
Apalagi ditambah dengan kata-kata sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan Melayu dalam lingkungan masyarakat ke kawasan Asia Tenggara semakin menambah mempererat tali persaudaraan warga melayu antar negara.
"Ini tugas kita bersama untuk meujudkan visi Riau 2020 yang sudah kita sepakati bersama dan sudah di perdakan pada tahun 2002 lalu. Jadi ini menjadi payung bagi kita semua,"imbuhnya.
Harapannya, pemerintah Riau tak akan bisa bekerja sendiri. Butuh kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat untuk mensukseskan visi Riau 2020.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline
Jaga kerukunan. Gubri inginkan warganya pedomani visi Riau 2020.
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Untuk menjaga keutuhan keberagaman suku, bangsa dan agama. Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman katakan ada satu tips yang tepat untuk menyelaraskannya. Yakni dengan mempedomani visi Riau 2020.
Selain karena memiliki landasan dengan Peraturan daerah Riau (Perda) nomor 36 tahun 2001, isi dari visi ini tak lepas dari persatuan warga yang mencakup sampai ke kawasan Asia Tenggara.
"Untuk itu, kita semua pihak berkewajiban untuk sama-sama menjaga kondisi yang baik dengan meujudkan visi Riau 2020,"katanya di depan Ikatan Keluarga Riau Asal Nias Selatan (Ikranis) dan DPD Forum Masyarakat Nias Selatan (Fornisel), Sabtu, 1 Juli 2017.
Visi yang berbunyi terwujudnya provinsi Riau sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan melayu dalam lingkungan masyarakat yang agamis, sejahtera lahir dan bathin, di Asia tenggara tahun 2020 ini tentunya dapat mempererat keberagaman suku dan bangsa yang ada di Riau, khususnya.
Apalagi ditambah dengan kata-kata sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan melayu dalam lingkungan masyarakat sampai ke kawasan Asia tenggara semakin menambah mempererat tali persaudaraan warga melayu antar negara."Ini tugas kita bersama untuk meujudkan visi Riau 2020 yang sudah kita sepakati bersama dan sudah di perdakan pada tahun 2002 lalu. Jadi ini menjadi payung bagi kita semua,"imbuhnya.
Harapannya, pemerintah Riau tak akan bisa bekerja sendiri. Butuh kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat untuk mensukseskan visi Riau 2020.
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman meminta semua pihak untuk bersama-sama wujudkan Visi Riau 2020 yang telah menjadi arah pembangunan di Riau.
Apalagi, Visi Riau 2020 telah dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 36 Tahun 2001. Guna mewujudkannya, perlunya kerukunan dan keutuhan warga Riau yang memiliki latar belakang berbeda baik Suku, Agama, Ras dan Antar-golongan di Bumi Lancang Kuning.
"Untuk itu, kita semua pihak berkewajiban bersama-sama menjaga kondisi yang baik dengan meujudkan Visi Riau 2020," kata Andi Rachman, sapaannya di depan Ikatan Keluarga Riau Asal Nias Selatan (Ikranis) dan DPD Forum Masyarakat Nias Selatan (Fornisel), Sabtu, 1 Juli 2017.
Visi berbunyi Terwujudnya Provinsi Riau sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan melayu dalam lingkungan masyarakat yang agamis, sejahtera lahir dan bathin, di Asia tenggara tahun 2020 ini, tentunya dapat mempererat keberagaman suku dan bangsa yang ada di Riau, khususnya.
Baca Juga: Gara-Gara Pipa Pemadam Bocor, Penumpang Mengular Saat Check In
Apalagi ditambah dengan kata-kata sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan Melayu dalam lingkungan masyarakat ke kawasan Asia Tenggara semakin menambah mempererat tali persaudaraan warga melayu antar negara.
"Ini tugas kita bersama untuk meujudkan visi Riau 2020 yang sudah kita sepakati bersama dan sudah di perdakan pada tahun 2002 lalu. Jadi ini menjadi payung bagi kita semua,"imbuhnya.
Harapannya, pemerintah Riau tak akan bisa bekerja sendiri. Butuh kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat untuk mensukseskan visi Riau 2020.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline
Jaga kerukunan. Gubri inginkan warganya pedomani visi Riau 2020.
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Untuk menjaga keutuhan keberagaman suku, bangsa dan agama. Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman katakan ada satu tips yang tepat untuk menyelaraskannya. Yakni dengan mempedomani visi Riau 2020.
Selain karena memiliki landasan dengan Peraturan daerah Riau (Perda) nomor 36 tahun 2001, isi dari visi ini tak lepas dari persatuan warga yang mencakup sampai ke kawasan Asia Tenggara.
"Untuk itu, kita semua pihak berkewajiban untuk sama-sama menjaga kondisi yang baik dengan meujudkan visi Riau 2020,"katanya di depan Ikatan Keluarga Riau Asal Nias Selatan (Ikranis) dan DPD Forum Masyarakat Nias Selatan (Fornisel), Sabtu, 1 Juli 2017.
Visi yang berbunyi terwujudnya provinsi Riau sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan melayu dalam lingkungan masyarakat yang agamis, sejahtera lahir dan bathin, di Asia tenggara tahun 2020 ini tentunya dapat mempererat keberagaman suku dan bangsa yang ada di Riau, khususnya.
Apalagi ditambah dengan kata-kata sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan melayu dalam lingkungan masyarakat sampai ke kawasan Asia tenggara semakin menambah mempererat tali persaudaraan warga melayu antar negara."Ini tugas kita bersama untuk meujudkan visi Riau 2020 yang sudah kita sepakati bersama dan sudah di perdakan pada tahun 2002 lalu. Jadi ini menjadi payung bagi kita semua,"imbuhnya.
Harapannya, pemerintah Riau tak akan bisa bekerja sendiri. Butuh kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat untuk mensukseskan visi Riau 2020.