RIAU ONLINE - Salah satu bagian ibadah umat Muslim saat Ramadan adalah Salat Tarawih. Namun, ada yang berbeda dengan pelaksanaan Salat Tarawih di Pondok Pesantren Al-Qur'aniyah di Desa Dukuhjati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Sudah tujuh tahun lingkungan Pondok Pesantren Al-Qur'aniyah melaksanakan Salat Tarawih dan Witir dengan 23 rakaat dalam waktu 7 menit.
Pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Qur'aniyah, Azun Mauzun mengatakan Salat Tarawih di Ponpes tersebut dilaksanakan sama seperti Salat Tarawih lainnya, yakni 20 rakaat ditambah tiga rakaat Salat Witir, hanya saja pemilihan surat-surat dalam salat tersebut adalah surat yang pendek.
"Awalnya, banyak anak muda yang tidak melaksanakan salat tarawih, dari situ kita munculkan ide salat tarawih cepat karena merasa perihatin," terangnya, dilansir dari Okezone.com, Rabu, 31 Mei 2017.
Baca Juga: Begini Caranya Agar Tak Mudah Haus Saat Puasa
Menurut Azun, Salat Tarawih yang dilaksanakan dengan cepat itu mendapat respon positif dari masyarakat. Dari tahun ke tahun antusias masyarakat bukan hanya dari kalangan anak muda, melainkan masyakarat lanjut usia juga sangat luar biasa.
Selama hampir 7 tahun, lanjut Azun, tidak ada tanggapan lain dari masyarakat bahkan tanggapan miring sekalipun, justru masyarakat di sana sangat mendukung karena banyak masyarakat yang melaksanakan Salat Tarawih tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline