Menteri Hukum dan HAM Sebut Nama Taufik Dibalik Kaburnya 448 Tahanan

Kunjungan-Menteri-Hukum-dan-HAM.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly menyebut seorang nama diduga petugas Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIB, Sialang Bungkuk, Kulim, Pekanbaru, bernama Taufik, serta pegawai lainnya dibalik pemecahan rekor Indonesia kaburnya 488 tahanan, Jumat, 5 Mei 2017 lalu. 

Nama tersebut diperolehnya dari para tahanan yang sempat mengadukan perlakuan mereka terima dari Taufik dan beberapa nama sipir serta petugas Rutan lainnya saat Menkum HAM Yasonna Laoly mengunjungi Rutan Sialang Bungkuk, Minggu, 7 Mei 2017. 

"Pegawai-pegawai juga (memeras), siapa namanya, Taufik, dan pegawai-pegawai. Siapa saja yang mencoba menganiaya, menekan mereka (tahanan), di dalam, akan berhadapan dengan saya," tegas Menkum HAM Yasonna H Laoly, saat marahi para pegawai Kemenkum HAM, sipir dan petugas Rutan serta Lapas, di Sialang Bungkuk. 

Baca Juga: (Video) Menkum HAM Emosi Dan Pukul Meja Sipir Penjara Doyan Meras Tahanan

Yasonna telah berjanji kepada para tahanan yang telah dan akan memberikan kesaksian untuk membuka bobroknya pelayanan diberikan oleh petugas dan sipir Rutan, untuk melindungi mereka. 



"Mereka ingin memberikan kesaksian. Saya sudah janjikan ke mereka. Jangan coba-coba sama saya, kalian akan berhadapan dengan saya. Siapa saja menganiaya, menekan mereka di dalam, karena ingin memberikan kesaksian," tantang Yasonna Laoly. 

Ia juga kecewa, gara-gara kasus kaburnya 488 tahanan dari Rutan Sialang Bungkuk, membuat kementerian dipimpinnya tercoreng. Padahal, selama ini lembaga tersebut namanya sedang harum-harumnya. 

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly

Tak hanya itu, dalam video yang dimiliki RIAUONLINE.CO.ID, berdurasi selama sekitar 5 menit, terungkap Yasonna pukul meja, karena emosi perilaku anak buahnya yang suka memeras para tahanan dan keluarga tahanan. Ia menyebutkan apa dilakukan itu sebagai hal biadab. 

"Itu sudah unsur pidana, saya tidak akan toleransi (sambil gebrak meja). Sangat biadab, Tak akan ada bertanggung jawab. Sudah berkali-kali ribut. Kita sudah kejar uang ke negara, Presiden kasih uang APBN, mau dikasih bangunan secantik apapun, mental tak berubah, tidak bisa," tuturnya dengan memukul meja menggunakan tangan kanannya. 

Klik Juga: Modus Tahanan Ditumpuk Satu Ruangan Mudahkan Petugas Lakukan Pungli

Yasonna juga memperingatkan kepada seluruh petugas dan sipir Rutan serta Lapas, jangan main-main dengan melakukan pemerasan. "Saya minta Pak Kapolda (Riau) untuk mengusut pidana (pemerasan) tersebut. Tak cukup lagi administratif," jelasnya.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline