24 anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) lulus Uji Kompetensi Jurnalis di Padang, Sabtu, 22 April 2017 dan Minggu, 23 April 2017.
(ISTIMEWA)
RIAU ONLINE, PADANG - Sebanyak 24 anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dari 6 provinsi di Sumatera lulus Uji Kompetensi Jurnalis (UKJ) ke-33 yang digelar AJI Indonesia di Pangeran Beach Hotel Padang, Sumatera Barat, Sabtu, 22 April 2017 dan Minggu, 23 April 2017.
UKJ kali ini, peserta diuji oleh lima penguji, yakni jurnalis senior dan pendiri AJI Hasudungan Sirait, Redaktur Tempo dan pengurus Sekolah Jurnalistik AJI Jajang Jamaludin, anggota Majelis Etik AJI Indonesia Syofiardi Bachyul JB, Wakil Koordinator Wilayah Sumatera AJI Indonesia Hendra Makmur dan Pemimpin Redaksi Padang TV, Nashrian Bahzein, dan Agoez Perdana, Pemimpin Redaksi Kabarmedan.com yang juga Ketua AJI Medan.
Ketua AJI Kota Padang, Yuafriza, menyebutkan dari 24 jurnalis yang mengikuti UKJ, lima orang tingkat muda, 9 orang tingkat madya, dan 10 lainnya tingkat utama. "Lebih dari separuh jurnalis yang dinyatakan berkompeten ini, pernah mengikuti UKJ pada tingkatan yang berbeda, " kata Yuafriza, melalui siaran pers yang diterima RIAUONLINE.CO.ID, Selasa, 25 April 2017.
Peserta di tingkat utama, Febrianti (Tempo) yang juga meraih nilai tertinggi di utama. Kemudian, Andhika D Khagen (Klikpositif.com), Fajar Rillah Vesky (Padang Ekspres), Fakhrurrodzi (RiauOnline.co.id), dan Yose Hendra (Media Indonesia) dengan penguji jurnalis senior dan pendiri AJI Hasudungan Sirait.
Kemudian, Arif Ardiansyah (Fornews.co), Dina Febriastuti (PiramidNews.com), M Ramond Eka Putra Usman (Viva.co.id), Muhammad Zuhri (Batamnews.co.id), dan Sidratul Muntaha (Fornews.co), yang diuji Syofiardi Bahcyul JB.
Sedangkan 9 anggota AJI lulus UKJ tingkatan madya, Aidil Ichlas (Beritasatu TV) yang juga meraih nilai tertinggi tingkat madya. Kemudian, A. Bambang Sagurung (Puailiggoubat), Ahmad Rifki Sufrian (Jambi TV), Heri Faizal (Bisnis Indonesia), Ibrahim Arsyad (Fornews.co), Ilham Yafiz (Tribun Pekanbaru), Ramono Aryo Abilowo (Padangkita.com), Tasmalinda dan Yulia Savitri (Koran Sindo).
"Jurnalis madya yang dinyatakan berkompeten ini diuji dua pengguji, Jajang Jamaludin, serta Nashrian Bahzein, “ kata Yuafriza.
Sementara, anggota AJI yang dinyatakan lulus UKJ untuk tingkatan muda, Dian W Kusuma (Lampung Post) yang ditetapkan jadi peserta terbaik tingkat muda. Kemudian, Ade Suhendra (Klikpositif.com), Muslim A R (Liputan6.com), Patrisius Sanene (Puailiggoubat), dan Zulfikar (Gatra). Kelimanya diuji Hendra Makmur, didampingi Agoez Perdana sebagai penguji magang.
Selanjutnya, AJI sebagai salah satu lembaga penguji jurnalis akan merekomendasikan penerbitan sertifikat kompeten bagi 24 peserta kepada Dewan Pers.
Ketua AJI Indonesia, Suwarjono, saat pembukaan UKJ mengatakan, UKJ menjadi agenda penting AJI untuk menjawab problem profesionalisme jurnalis dan penegakan etika jurnalistik di Indonesia
"Pelaksanaan UKJ AJI tetap mengikuti standar Dewan Pers yang disesuaikan dengan kekhasan AJI, dengan standar yang telah disiapkan yang lebih sesuai dengan filosofi dan nilai-nilai yang diperjuangkan, " kata Suwarjono.
Sebelum UKJ, seluruh peserta mengikuti workshop "Profesionalisme Jurnalis Menghadapi Hoax" pada Jumat (21/4). Workshop dengan pemateri Ketua AJI Indonesia, Suwarjono, Hasudungan dan Syofiardi bertujuan memberikan pembekalan bagi peserta UKJ terkait penegakan etika jurnalistik dan profesionalisme. Pelaksanaan workshop dan UKJ ini didukung oleh Kedutaan Besar Australia di Jakarta.
Setelah UKJ di Padang, tutur Suwarjono, AJI Indonesia bersama Kedubes Australia akan menggelar UKJ berikutnya pada empat kota, yakni Makasar, Bali, Mataram, dan Pontianak.
Sementara, menurut Laura Kemp yang merupakan First Secretary Media and Strategic Communication, Kedubes Australia, kebudayaan dan peradaban berbanding lurus dengan kemajuan dan kualitas jurnalisme di tempat tersebut. "Uji Standar Kompetensi memberikan sertifikasi formal kepada banyak jurnalis Indonesia, dan Kedutaan
Besar Australia bangga turut serta dalam proses ini," kata Laura.
Menurutnya, kualitas jurnalisme dan jurnalis di Indonesia bisa ditingkatkan dengan baik melalui UKJ. "Kami senang bertemu dengan jurnalis berkualitas dari Sumatera Barat dan sekitarnya, kami percaya bahwa peserta akan memperoleh manfaat besar dari uji kompetensi," jelas Laura.
Ia mengatakan, tahun ini merupakan tahun pertama kerjasama Australian Embassy, AJI Indonesia, dan Dewan Pers untuk uji kompetensi, namun sebelumnya, sudah banyak kerjasama peningkatan kapasitas jurnalis dilakukan. "Kami sudah melakukan berbagai kerjasama, seperti Banking Journalist Academy, baik di Jakarta maupun wilayah lndonesia," kata Laura.
Sementara itu, sejumlah anggota AJI yang lulus UKJ, menyebut kegiatan ini seru. "Sangat seru, meskipun di awal sempat tegang. Materi workshop sebagai pembekalan di hari pertama sangat bermanfaat bagi kami," kata Dian dari Lampung.
Arif dari Palembang yang juga seorang dosen menyebut, UKJ lebih berat dari menyusun disertasi. "Terima kasih kepada teman-teman AJI Padang sebagai panitia. Tiga hari membuat kami terkesan. UKJ lebih berat dari ujian disertasi saya. UI saja tak seberat ini. Dari pagi hingga sore kita berpikir. Malam juga berfikir," kata Arif yang mantan jurnalis Tempo.
Ahmad Riki dari AJI Jambi juga terkesan dengan pelaksanaan UKJ ini. "Ternyata menghafal hingga larut malam tak ada gunanya. Referensi internet dan buku saku tak ada gunanya. Penguji lebih banyak eksplorasi," ujarnya.
Sementara, Jajang sebagai penguji mengapresiasi peserta UKJ di Padang karena dinilai memiliki kompetensi yang baik. “Saya bangga dengan teman-teman peserta UKJ karena dalam uji soal etika, semuanya bisa menjawab dengan baik. Menurut saya, pemahaman etika yang penting, soal pengetahuan jurnalistik, itu masih bisa dipelajari,” katanya.