Dinas Pendidikan Riau Ungkap Penyebab Anak Putus Sekolah

Kepala-Dinas-Pendidikan-Riau-Kamsol.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Dinas Pendidikan Riau, Kamsol mengakui masih banyak anak-anak di Provinsi Riau yang putus sekolah terkendala biaya.

Selain itu, menurut Kamsol, penyebab banyak anak putus sekolah di Riau adalah letak pemukiman penduduk yang tidak strategis dengan lokasi sekolah.

"Ada beberapa hal kenapa anak itu putus sekolah. Pertama masalah geografi. Jadi wilayah yang jauh dengan kantong-kantong penduduk dan dibangun sekolah, tidak memadai," katanya di Gelanggang Olahraga (GOR) Tribuana, Rabu, 29 Maret 2016.

Sementara Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diberikan pemerintah pusat, kata Kamsol, tidak bisa sepenuhnya memenuhi kebutuhan para siswa yang terkendal masalah ekonomi.

Baca Juga: Disdik Diminta Perhatikan Jumlah Sebaran Guru Di Daerah Pelosok

Kamsol menyebutkan, dana BOS hanya bisa membantu membiayai 30 persen kebutuhan siswa. Sisanya, 60-70 persen merupakan bantuan dari pemerintah daerah dibantu masyarakat


"Kadang Pemerintah Daerah saja banyak dananya habis hanya untuk gaji gurunya saja. Sehingga tidak ada dana untuk membantu meringankan beban masyarakat," katanya.

Masalah lain yang juga menjadi faktor penyebab masih banyak anak putus sekolah di Riau, ungkapnya, adalah masalah sosial. Dimana, masih banyak perusahaan yang mempekerjakan karyawan dengan gaji yang yang sama. Padahal, jenjang pendidikan setiap karyawan berbeda.

"Mulai dari Sarjana, SMA, SMP dan SD digaji sama. Itu kan permasalah juga," katanya kesal.

Klik Juga: Wow, Riau Usulkan Rp2 Triliun Untuk Upah Layak Guru

Untuk mengantisipasi masalah yang terus berkepanjangan itu, Pemerintah Provinsi Riau berencana meluncurkan Kartu Riau Panutan (KRP). Sementara, KRP direncanakan rampung pada awal Mei 2017 mendatang.

Kartu ini hampir sama dengan Kartu Jakarta Pintar yang diberlakukan di Ibukota DKI Jakarta. KRP membantu permasalahan ekonomi bagi anak yang masih mengecap bangku pendidikan dengan membebaskan segala biaya sekolah.

"Dana itu bisa diterima sekitar Rp3 juta. Pemerintah Daerah akan mengeluarkan bantuan kepada siswa miskin. Jadi siswa miskin yang mendapat Riau Panutan itu terbebas dari seluruh biaya," tutupnya.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline