Mengenang Perjalanan Hasyim Muzadi, dari PBNU hingga Wantimpres

KIAI-HASYIM-MUZADI1.jpg
(WIKIPEDIA)

RIAU ONLINE - Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Bangsa Indonesia kembali berduka. Mantan Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Muzadi, dipanggil Allah SWT, Kamis, 16 Maret 2017, sekitar pukul 06.15 WIB

Hasyim Muzadi tutup usia pada umur 72 tahun di kediamannya, Pesantren Al Hikam, Kota Malang, Jawa Timur.

Pria kelahiran Tuban, Jawa Timur, 8 Agustus 1944 itu sempat mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor pada 1956 hingga 1962. Kemudian menuntaskan pendidikan tingginya di Institut Agama Islam Negeri, Malang, Jawa Timur, pada 1969.

Baca Juga: Selamat Jalan Pak Kiai Hasyim Muzadi

Hasyim Muzadi mulai dikenal berkiprah di organisasi sejak 1992. Saat itu, ia terpilih sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU), Jawa Timur. Posisi itu ternyata menjadi baatu loncatan bagi Hayim untuk menjadi Ketua PBNU pada 1999.


Suami dari Muthomimah memulai kancah politiknya dengan terpilih sebagai anggota DPRD Tingkat I Jawa Timur pada 1986, ketika bernaung di bawah Partai Persatuan Pembangunan (PPP), seperti dilansir dari Wikipedia.

Kemudian, Hasyim Muzadi terjun ke dunia politik nasional sebagai calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2004.

Klik Juga: KH Hasyim Muzadi Wafat, Masyarakat Indonesia Berduka

Pada Pilpres 2004, pasangan Mega-Hasyim sempat maju ke putran kedua. Namun, dikalahkan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jussuf Kalla dengan perolehan persentase suara 60.62 persen-39,38 persen.

Memasuki pemerintahan Presiden Joko Widodo, Hasyim ditunjuk sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), sejak 19 Januari 2015.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline