Kasihan, Bayi Berusia 2 Hari, Belum Sempat Dinamai Tewas dalam Banjir

Banjir-di-Pangkalan-50-Kota.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Hingga Minggu, 5 Maret 2017, pukul 21.30 WIB, korban longsor dan banjir di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, sudah mencapai 6 orang, satu di antaranya adalah seorang bayi berusia dua hari.

Bayi merah yang belum diberi nama itu meninggal dunia pada Kamis, 2 Maret 2017 saat banjir merendam Puskesmas Pangkalan.

Kepala Pusat Informasi dan Humas BNBP Sutopo Purwo mengatakan saat itu bayi tersebut usai prosesi kelahiran di Puskemas dimasukkan ke inkubator, Rabu, 1 Maret 2017. Ketika masih di dalam inkubator, tiba-tiba air deras masuk dan merendam Puskesmas Pangkalan

Baca Juga: Korban Banjir Dan Longsor Di Limapuluh Kota Bertambah. Ini Daftarnya

"Bayi tidak dapat diselamatkan, pada Kamis, 2 Maret 2017. Saat itu, listrik padam disebabkan banyaknya tiang listrik yang roboh terkena longsor," katanya.


Banjir Limapuluh Kota juga menewaskan lima orang lainnya. Empat di antaranya tertimbun longsor saat terjebak kemacetn panjang di jalur lintas Riau-Sumbar. Keempatnya adalah Doni Fernandes (33), Teja (19), Yogi Saputra (23), dan Karudin (25).

Sedangkan, seorang lainnya, Muklis (45), meninggal dunia setelah hanyut terbawa arus banjir. Sementara, dua warga mengalami luka berat, yakni Syamsul Bahri (22) dan Candra (42).

Klik Juga: Longsor Di KM 17 Koto Alam, Pangkalan Renggut 4 Nyawa

Namun, masih ada laporan dari keluarga yang kehilangan anggota akibat banjir dan longsor di sana. Otoritas setempat menetapkan masa tanggap darurat berlaku hingga 9 Maret 2017.

Simak berita Banjir Pangkalan lainnya dengan klik di sini.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline