Riau Resmi Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla 2017

Karhutla1.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/SUSILO)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) untuk Provinsi Riau yang ditetapkan berlaku selama 96 hari mendatang, hingga April 2017.

Penetapan status ini menyusul usai naiknya status Kabupaten Rokan Hulu dan Kota Dumai menjadi siaga Darurat Karhutla sejak sepekan lalu karena mulai banyaknya aktivitas pembakaran di dua wilayah tersebut.

"Mulai saat ini status siaga darurat Karhutla mulai kita tetapkan untuk mengantisipasi terjadinya karhutla lebih banyak. Dan segera dilakukan langkah-langkah strategis lanjutan untuk melaksanakannya," kata gubernur yang disapa Andi Rachman dalam Rakorda penetapan status siaga darurat karhutla Riau 2017 di Kantor Gubernur Riau, Selasa, 24 Januari 2017.

Baca Juga: Dipanggil Presiden, Gubri Tegaskan Komitmen Riau Bebas Asap

Usai penetapan status, gubernur bersama forkopimda lainnya termasuk komandan korem, kapolda, komandan lanud, kepala kejati serta kepala OPD yang berkaitan untuk menyusun struktur tim satgas siaga karhutla.

Selain penyusunan struktur tim satgas, pemanggilan nanti dilakukan untuk menyusun rencana aksi pencegahan karhutla sesuai dengan Pergub Nomor 5 Tahun 2015 yang sifatnya terpadu dan terintegritas pada seluruh elemen tim satgas yang ada.


"Kita sudah koordinasikan dengan Pak Presiden serta Buk Menteri Siti Nurbaya mengenai langkah-langkah strategis apa yang harus dilakukan selama masa pencegahan ini," tandas Andi.

Klik Juga: Menteri Siti Kirim Surat Peringatan Waspada Karhutla Ke Gubernur Riau

Sehari sebelumnya, Senin, 23 Januari 2017 Andi bersama kepala daerah lainnya yang memiliki daerah rawan karhutla dipanggil oleh Presiden Joko Widodo dengan kementerian terkait seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Kementerian Agraria, dan Menko Polhukam.

Presiden Joko Widodo dalam pengarahan mengingatkan agar pada 2017 kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah harus diminimalisir. Upaya antisipasi, tegasnya, harus ditingkatkan. "Kita semuanya harus antisipasi, antisipasi jangan sampai peristiwa kebakaran 2015 lalu terulang kembali," tegasnya.

Jokowi mengatakan, kebakaran lahan dan hutan di 2015 lalu menjadi pembelajaran berharga bagi pemerintah. Saat itu, dampak kebakaran tidak hanya menekan angka pertumbuhan ekonomi tapi juga mempengaruhi sektor penerbangan.

Lihat Juga: Ini Sumpah Presiden Jokowi Perangi Karhutla

"2015 kita mengalami kerugian. Kalau dihitung-hitung, dampaknya ke urusan pembatalan penerbangan, dampak karena perkantoran yang libur, dampak karena aktivitas ekonomi yang berhenti mencapai angka yang tidak sedikit sekitar Rp220 triliun kurang lebih. Itu angka yang sangat besar sekali," kata Jokowi.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline