Dipanggil Presiden, Gubri Tegaskan Komitmen Riau Bebas Asap

Kebakaran-Hutan-Riau1.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman menegaskan komitmen Riau tak akan kembali mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seperti tahun-tahun sebelumnya yang berdampak pada bencana asap, yang puncaknya terjadi pada tahun 2015 lalu.

Komitmen untuk membebaskan Riau dari bencana asap akibat karhutla ini, katanya sudah berjalan diterapkan olehnya dengan Pergub Nomor 5 Tahun 2015 tentang Rencana aksi pencegahan karlahut di Riau. Ia berharap dukungan semua pihak, terutama masyarakat yang tinggal di sekitar hutan untuk tak membakar hutan dan lahan.

"Tahun lalu alhamdulillah asap jauh berkurang di Riau. Ini tentu karena semua bekerja melakukan pencegahan dini. Dan kita sudah melakukan rencana aksi pencegahan karhutla,” kata gubernur yang akrab disapa Andi Rachman usai menghadiri pengarahan Presiden RI Joko Widodo pada Rakornas Pengendalian Karhutla tahun 2017, di Istana Negara Jakarta, Senin, 23 Januari 2017.

Baca Juga: Sepanjang 2016 Polisi Tetapkan 85 Tersangka Karhutla Riau

Politisi Partai Golkar ini menjelaskan betapa pentingnya langkah pencegahan dilakukan ketimbang melakukan penanggulangan yang lebih banyak memakan kerugian. Pemerintah telah melakukan sosialisasi pentingnya pencegahan karhutla kepada masyarakat.

Andi menuturkan, Jokowi berpesan pada kepala daerah yang hadir dalam Rakornas tersebut agar kebakaran lahan dan hutan di 2015 lalu menjadi pembelajaran berharga bagi pemerintah. Saat itu, dampak kebakaran tidak hanya menekan angka pertumbuhan ekonomi tapi juga mempengaruhi sektor penerbangan serta banyak sektor lainnya yang membuat Riau menderita kerugian yang sangat besar.

"Tahun 2015 waktu itu kerugian yang diderita oleh beberapa daerah yang mengalami bencana asap termasuk Riau, mencapai angka Rp220 triliun," sebut Andi.



Klik Juga: Ini Sumpah Presiden Jokowi Perangi Karhutla

Selain kerugian materil, negara juga mengalami banyak kerugian lainnya seperti jumlah penderita ISPA. Angka korban penderita ISPA yang diterima oleh negara pada tahun tersebut mencapai 504 ribu orang terutama anak-anak dan lansia. Dampak lain yang juga dirasakan adalah hilangnya habitat keragaman hayati kita.

"Keragaman hayati ini juga dampak yang tidak bisa dihitung secara ekonomi. Karena ada 2,6 juta hektar lahan dan hutan terbakar," ujar dia lagi.

Kepada Jokowi, Andi melaporkan saat ini sudah ada dua kabupaten di Riau yang menetapkan status siaga darurat sebagai langkah antisipasi untuk mengawasi lahan rawan yang berpotensi besar akan dibakar oleh para perambah maupun masyarakat tak bertanggung jawab.

"Status ini membuat kita lebih leluasa bergerak melakukan antisipasi, baik antisipasi oleh pihak TNI, Polri maupun oleh pihak pelaku usaha," terangnya.

Lihat Juga: Menteri Siti Kirim Surat Peringatan Waspada Karhutla Ke Gubernur Riau

Jika semua pihak komitmen dan bahu-membahu melakukan antisipasi, Andi optimis target Riau bebas asap pada 2017 bisa tercapai. "Masyarakat harus menyadari bahwa membakar hutan terutama untuk membuka lahan sebenarnya sangat merugikan," tandasnya.

Dalam rakor ini ikut hadir Menko Polhukam Wiranto, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Jalil, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan sejumlah menteri terkait. Dari pejabat Riau, hadir sebagian besar OPD terkait serta beberapa kepala daerah kabupaten dan kota.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline