Usai Alami Kerugian, Bagaiamana Nasib Riau Airlines?

RIAU-AIRLINES.jpg
(RIAU AIRLINES.COM)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Hijazi belum menentukan sikap pemerintah provinsi Riau pada nasib Riau Airlines (RAL), Badan Usaha Milik Daerah yang kini tak jelas eksistensinya.

Hijazi berencana akan terlebih dulu melakukan pertemuan dengan direksi serta dewan komisaris RAL untuk mengetahui kondisi faktual yang terjadi dalam kelembagaan RAL. Dengan melakukan pertemuan secara kelembagaan Pemprov Riau bisa mengambil keputusan secara objektif dan tepat.

"Sampai sekarang kita belum mengetahui secara langsung mengenai duduk masalah yang terjadi. Secepatnya akan kita lakukan pertemuan. Selama ini kita hanya mendengar lewat orang saja," ungkap Hijazi ketika di Gedung Dang Merdu Bank Riau-Kepri, Senin, 23 Januari 2017.

Baca Juga: Warga Pekanbaru Berhamburan Keluar Rumah Dengar Suara Ledakan Pesawat F16

Dari mantan komisaris RAL, Mambang MIT yang berakhir pada tahun 2008 lalu, Hijazi mendapatkan cerita bahwa masalah RAL bermula dari kebijakan fokus bisnis yang membuka perjalanan jauh. Hal itu membuat RAL harus beradaptasi dengan fokus bisnis yang baru.

Ternyata dalam perjalanannya RAL malah mendapati kerugian atas kebijakan baru tersebut. Kerugian ditaksir mencapai Rp5 miliar perbulannya dan berlangsung hingga waktu yang cukup lama hingga membuat BUMD tersebut terlilit utang yang cukup banyak.


"Hal itu terjadi tahun 2008 ketika Pak Mambang mundur dari dewan komisaris karena waktu itu Pak Mambang maju sebagai wakil gubernur. Dari situ masalahnya bermula," ujar Hijazi.

Namun sayangnya ketika kerugian sudah berjalan beberapa waktu, pemegang saham bersama seluruh dewan komisaris dan direksinya tak menghentikan program tersebut supaya tak memperpanjang jumlah kerugian yang diderita.

Klik Juga: Ditembak Pemuda Riau, Pesawat Pembom B-25 Patah Dua

"Seharusnya waktu itu dipailitkan saja ketiga sudah mulai terasa kerugiannya. Ini dibiarkan terus. Tapi yang jelas kita akan mulai lakukan pembicaraan antar kelembagaan," kata Hijazi.

Atas kejadian tersebut, RAL belum mengantongi status yang jelas. Apakah sudah pailit atau belum. Untuk itu, Pemprov Riau berniat mempertegas status nasib usaha BUMD tersebut.

"Sampai waktu itu katanya RAL punya pesawat sampai lima unit. Tapi tak tahu sekarang bagaimana statusnya," tandasnya.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline