RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman berang kepada Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air (Kadis Ciptada) Riau, Dwi Sumarno.
Dwi merupakan menantu mantan Gubernur Riau sebelum Andi Rachman, panggilan Arsyadjuliandi Rachman, Annas Maamun, yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), akhir Oktober 2014, di Bogor, Jawa Barat.
Emosi Andi memuncak akibat dipicu pengaduan puluhan kontraktor pembangunan Dinas Ciptada ke Andi Rachman, karena hingga awal Januari 2017 ini belum menerima pencairan proyek yang mereka kerjakan.
Baca Juga: 68 Tahun Silam, 2.600 Warga Rengat Dibantai Belanda, Termasuk Ayah Chairil Anwar
Para kontraktor ini semula mendatangi Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Riau guna meminta penjelasan pembayaran proyek totalnya mencapai puluhan miliar tersebut.
Di BPKAD, para kontraktor ini mendapat penjelasan jika hingga kini Dinas Ciptada Riau belum menyerahkan seluruh berkas kelengkapan administrasi untuk pencairan.
KEPALA Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Sumber Daya Air (Kadis Ciptada) Riau, Dwi Sumarno.
Tak ayal, belum adanya pencairan dana proyek kontraktor tersebut membuat wajah Andi sebagai Gubernur Riau malu dan kesal melihat ulah anak buahnya.
Dwi langsung dipanggil Andi8 Rachman. "Macam-macamlah jawabannya. Tapi saya tidak terima begitu saja. Apapun masalahnya saya tidak mau tahu, pokonya Kadis bersangkutan harus menyelesaikannya," kata Andi dengan nada emosi usai lakukan pertemuan, Kamis, 5 Januari 2017.
Wakil Gubernur Riau berpasangan dengan Annas Maamun ini menyayangkan kelalaian Dwi yang mengatur dan bertanggung jawab atas program kerja pada satuan kerjanya. Apalagi ia bertugas di dinas tersebut bukan terhitung waktu sebentar.
Klik Juga: Akankah Andi Rachman Setujui Dua Nama Ini Jadi Wakil Gubernur Riau?
"Padahal sudah sekian tahun jadi Kadis. Bukan sebulan dua bulan. Seharusnya pola penganggaran akhir tahun sudah tahu sistemnya. Tak perlulah diajarin lagi," ujarnya dengan muka kesal.
Masalah terlanjur besar dan mencoreng wajah Andi Rachman sebagai Gubernur Riau ini, dianggap Ketua DPD I Golkar Riau itu Dwi bukan kadis yang integritas.
Dengan jam terbang di panjang sebagai Aparatus Sipil Negara (ASN), masalah seperti ini tak akan mungkin terjadi, kecuali jika yang bersangkutan tak memiliki integritas. "Kalau mereka (Dwi Sumarno) punya integritas, tidak seperti ini," imbuhnya singkat.
Usai memanggil mantan Rektor IPDN Bagansiapi-api itu, Andi menuntut komitmen dan pertanggungjawaban Dwi untuk segera menyelesaikan pembayaran dan masalah sudah ia timbulkan.
Persoalan ini ternyata membuat program kerja dinas tersebut mundur hingga masalah dengan para kontraktor selesai.
"Kalau tidak mampu, bilang tak mampu dari awal. Jangan seperti ini. Pokoknya kadis yang bersangkutan harus.bertanggung jawab menyelesaikan ini," pungkasnya menantang Dwi Sumarno.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline
68 Tahun Silam, 2.600 Warga Rengat Dibantai Belanda, Termasuk Ayah Chairil Anwar