Laporan: Azhar Saputra
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya masih saja menerima laporan-laporan yang tidak mengenakan terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak periode 2017-2022 mendatang.
Laporan itu seperti salah satu paslon yang enggan disebutkan namanya melakukan pemaksaan terhadap salah satu kepala desa yang ada di Provinsi Riau. Pemaksaan itu jelas-jelas merupakan bentuk tindak kejahatan yang tidak boleh dilakukan oleh siapa pun.
"Kalau soal kerawanan itu ada seperti misalnya langsung dilakukan oleh paslon itu sendiri. Contohnya saya mendapatkan laporan bahwa ada pemaksaan dari paslon terhadap para kepala desa. Saya imbau jangan maksa-maksa," katanya di lapangan SPN, Rabu, 4 Januari 2016.
Baca Juga: Ada Spanduk Kampanye Di Taman Tuan Kadi, Warga: Rusak Pemandangan
Zulkarnain mengimbau kepada Kepala Desa tersebut agar tidak meladeni pemaksaan dari oknum paslon dan jangan takut untuk menolak. Sebab, menurutnya, Kepala Desa dpilih oleh rakyat.
"Kepada tim sukses pada calon jangan melakukan kekerasan. Lakukan hal-hal yang menyejukkan. Ini merupakan pesta demokrasi Indonesia. Kan ada pernyataan siap kalah dan menang pada saat deklarasi," imbuhnya.
Sementara itu, dalam persiapan menjelang dan sesudah pilkada serentak ini, polisi siap mengamankan jalannya pesta demokrasi ini hingga berakhirnya segala tahapan berlangsung.
Baca Juga: Serahkan 31 Unit Kendaraan Operasional Ke Polres, Kapolda Riau: Ini Uang Rakyat
"Jadi kita sudah siap semuanya termasuk pengamanan calon dan kampanye terbuka juga. 2/3 dari personel kita akan diturunkan dengan jumlah sekitar 2900-an orang yang terdiri dari jajaran Polresta Pekanbaru dan Kampar termasuk BKO di bawah kendali operasi khusus dari Polda Riau sebanyak 800 orang," tutupnya.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline