Target Investasi Pemprov Riau Tahun Ini Terancam Gagal

Investasi.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Target investasi Pemerintah Riau pada tahun 2016 sebesar Rp18,5 triliun hingga sekarang belum sampai dan berisiko gagal capai target. Hal tersebut disebabkan pendeknya jangka waktu yang tersisa pada tahun 2016 ini mengingat waktu tutup buku anggaran.

 

Hingga kini, total investasi Riau pada tahun ini telah mencapai Rp16,6 triliun atau 88 persen dari target Rp18,5 triuliun. Pemerintah Provinsi Riau mencatat investasi tersebut didominasi oleh pemodal asing.

 

Pemerintah Provinsi Riau mencatat nilai investasi pemodal asing mencapai Rp10,24 triliun. Sedangkan nilai investasi pemodal dalam negeri hanya mencapai Rp5,92 triliun. "Sektor yang paling diminati adalah industri pengolahan cruide palm oil, perkebuan, minyak bumi dan property," kata Kepala Badan Penanaman Modal dan Investasi Daerah Riau, Ismail Fauzi, Jumat, 23 Desember 2016.

Baca Juga: Pemko Hanya Mampu Bayar Rp 4 Miliar dari Rp 19 Miliar Tunggakan PJU

 

Dominasi pemodal asing tersebut, kata Fauzi membuat provinsi Riau menjadi salah satu daerah yang dilirik oleh investor asing. Riau menempati peringkat 10 daerah yang paling banyak diminati pemodal asing, sesuai dengan catatan realisasi investasi asing.

 

Namun, meski tahun 2016 hanya tersisa sepekan lagi, Fauzi optimis pemerintah dapat mencapai target yang sudah ditargetkan pada akhir tahun 2016 ini.

 


“Pemerintah optimis target ini akan tercapai. Hingga akhir tahun ini, Pemerintah Provinsi Riau terus mengejar investor baru untuk menanamkan modal Rp2 triliun agar target investasi tahunan senilai Rp18,5 triliun tercapai,” katanya.

Klik Juga: Sawit Gerus Kelestarian Hutan Riau

 

Ismail menjelaskan cara Pemprov Riau mengejar nilai target investasi tersebut dengan sistem jemput bola. Salah satunya dengan membuka klinik Laporan Kegiatan Penanaman Modal yang berguna bagi perusahaan investasi yang sudah ada untuk melaporkan perkembangan investasinya

 

Pemprov Riau berkomitmen untuk mempermudah perizinan. Sejumlah perusahaan telah berkoordinasi dengan pemerintah untuk menanamkan modalnya di daerah itu. Hal ini memberikan angin segar kepada dunia investasi Riau pada tahun depan. Beberapa diantaranya adalah pemodal dari luar negeri.

 

“tahun depan, target investasi dari nasional juga akan tercapai,” kata Ismail.

 

Namun persoalan Draf Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) terus menjadi kendala utama lambannya pergerakan investasi di Bumi Melayu itu. Pasalnya, masih banyak kawasan hutan yang belum dibebaskan.

Lihat Juga: Hutan Riau Diprediksi Habis dalam 14 Tahun ke Depan

 

Pemerintah Provinsi Riau terus mempromosikan tiga kawasan industri kepada calon-calon investor. Tiga kawasan industri yaitu Kawasan Industri Dumai, Kawasan Industri Tanjung Buton dan Kawasan Industri Kuala Enok. Tiga kawasan industri ini dinilai strategis karena berbatasan langsung dengan perairan Selat Malaka dan berdekatan dengan Malaysia dan Singapura.

 

Riau merupakan daerah penghasil CPO terbesar di Sumatra dengan total produksi 9 juta ton per tahun dengan luasan perkebunan sawit mencapai 2,2 juta hektare. Selain itu, Riau juga daerah penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia dengan 8 blok migas.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline