RIAU ONLINE - Beberapa kedutaan besar di Jakarta meminta warga asing untuk berhati-hati dan menghindari semua lokasi unjuk rasa yang diduga berpotensi menjadi aksi kekerasan. Peringatan tersebut disampaikan melalui "security message" atau pesan keamanan.
Kedutaan Besar Amerika Serikat menyatakan melalui situs resminya bahwa meskipun unjuk rasa dilakukan dengan damai, tetapi “berpotensi menjadi konfrontatif dan meningkat menjadi aksi kekerasan; dan ada kemungkinan sejumlah kelompok ekstremis akan mengambil keuntungan dalam unjuk rasa 2 Desember untuk memicu atau melakukan aksi kekerasan,” dilansir dari VOA INDONESIA, Jumat, 2 Desember 2016.
Selain itu, Kedubes AS di Jakarta Pusat yang berada tidak jauh dengan lokasi unjuk rasa di Lapangan Monas juga meminta warga negaranya untuk menjauhi lokasi dan waspada jika berada di tengah keramaian. Pesan itu juga mencantumkan beberapa alamat situs dan nomor telepon jika menghadapi situasi darurat.
Baca Juga: Ratusan Ribu Jamaah Salat Jumat 212 Ciptakan Sejarah Baru Indonesia
Peringatan yang sama juga disampaikan Kedubes Australia. Kedubes meminta warganya untuk berhati-hati dan menghindari semua lokasi unjuk rasa yang diduga berpotensi menjadi aksi kekerasan. Peringatan ditujukan kepada khususnya warga Australia yang berada di Jakarta dan Bali.
“Ikuti semua petunjuk yang dikeluarkan petugas setempat dan monitor media untuk mendapatkan informasi tentang unjuk rasa tersebut," tulis pernyataan di situs milik Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia.
Klik Juga: 10 Tokoh Nasional Diduga Makar Ditangkap Polisi
Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Tito Karnavian sebelumnya mengatakan, kawasan Monas bisa menampung sekitar 700 ribu orang dan jika jumlah peserta melebih jumlah itu maka akan ditampung di sekitar Jalan Merdeka Selatan.
Di sekitar lokasi itu terdapat beberapa kedutaan besar dan kantor perwakilan asing, termasuk Kedutaan Besar Amerika di Jakarta.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline